Tuturpedia.com – Gempa susulan ketiga dengan kekuatan 6,5 magnitudo yang mengguncang warga di kepulauan Bawean menyisakan kisah pilu.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Minggu (24/3/2024), ribuan warga memilih mengungsi di tempat pengungsian akibat gempa di Tuban yang berkekuatan 6,5 M pada Jumat (22/3).
Para warga ini mengungsi di tempat pengungsian yang tersebar di 16 desa di dua wilayah kecamatan pulau Bawean yang mendirikan tenda beratapkan terpal dan beralaskan tikar sebagai tempat mereka beristirahat.
Adapun warga mengaku trauma dan juga khawatir akan terjadi kembali gempa. Mereka bertahan di tengah dinginnya udara malam di tempat pengungsian yang terbuka, yakni lapangan dan dataran tinggi.
BPBD Kabupaten Gresik Catat Ada 1160 Warga yang Mengungsi
Sementara itu, BPBD Kabupaten Gresik mencatat ada 1160 warga di Kecamatan Tambak yang terdampak gempa dan masih mengungsi.
Untuk menangani para pengungsi, Pemkab Gresik berencana akan mendirikan posko pengungsian yang lebih layak.
Pemkab akan bekerja sama dengan sejumlah relawan untuk membuka dapur umum serta pelayanan kesehatan gratis bagi para pengungsi yang terdampak gempa.
Hal tersebut disampaikan oleh Fandi Akhmad Yani selaku Bupati Bawean. Dia mengatakan jika pihaknya sudah menyiapkan posko darurat di tempat posko Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak.
“Kami sudah menyiapkan Posko darurat, nanti di tempat Posco Kecamatan Sangkapura dan juga kecamatan Tambak yang akan kita jadikan Posco kedaruratan,” ungkap Gus Yani.
Bupati Bawean ini mengizinkan para warga yang ingin tinggal atau menunggu kondisi kondusif untuk tinggal di posko pengungsian yang sudah disiapkan.
“Barangkali masyarakat ingin tinggal atau untuk menunggu kondisinya, bisa kita siapkan di posko-posko darurat, yaitu di kantor kecamatan Sangkapura,” ujarnya.
Selain itu, pria yang kerap disapa Gus Yani ini mengatakan bahwa pihaknya masih terus memberikan sosialisasi terkait mitigasi bencana dan trauma healing kepada warganya.
“Kami terus memberikan sosialisasi terkait mitigasi bencana dan trauma healing kepada warga di Pulau Bawean,” lanjutnya.
Selain Bupati Bawean yang dinilai cepat tanggap dalam menangani korban gempa, Tim pertama BPBD Gresik juga sudah membawa sejumlah tenda pengungsi beserta terpal, makanan siap saji sebanyak 100 dus dan dua mobil untuk mobilisasi.
Selain itu, rencananya, Kementerian Soisial (Kemensos) melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Dinas Sosial Kabupaten Gresik akan mengirimkan bantuan berupa velbed 25 paket, tenda, tenda serbaguna, makanan anak, kasur, family kit, selimut, beras, minyak goreng, mi instan, bumbu dapur dan telur pada Senin (25/3).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengirimkan bantuan berupa matras, selimut, tenda pengungsi, tenda keluarga, sembako, kasur lipat, terpal dan hygiene kit.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
