Jakarta, Tuturpedia.com — Imajinari bekerja sama dengan Juni Records, mempersembahkan film dokumenter Harta Tahta Raisa yang disutradarai Soleh Solihun dan direncanakan tayang pada Kamis, 6 Juni 2024 di seluruh bioskop Indonesia.
Dalam menyambut penayangan film Harta Tahta Raisa, Imajinari dan Juni Records merilis official poster dan trailer yang memperlihatkan secuplik kisah di balik momen bersejarah Raisa: Live in Concert: Stadion Utama Gelora Bung Karno, yang sukses terselenggara pada tahun lalu.
Di dalam trailer berdurasi 2 menit 13 detik itu juga menarik ke belakang refleksi perjalanan karier sang diva muda dengan menghadirkan orang-orang yang menjadi sistem pendukungnya. Termasuk, sang manajer dan CEO Juni Records, Adryanto Pratono (AdryBoim), orang tua Raisa, dan orang-orang yang bekerja dekat dengan Raisa.
“Gue memang penyanyi, tapi kami anggapnya itu sebagai merek. Misalnya gue bilang ‘Im pengen bikin ini’ nanti yang bikin jadi kenyataannya dia (AdryBoim) yang mendesain itu,” ucap Raisa dalam salah satu adegan di trailer.
Sementara itu, official poster Harta Tahta Raisa menyajikan visual elegan dengan nuansa merah dan sosok Raisa yang mengenakan gaun berwarna merah dengan aksen bunga. Dalam poster tersebut, Raisa tampak anggun, ditampilkan sebagai fokus utama dari poster.
Sebelum menyutradarai film dokumenter Harta Tahta Raisa, Soleh Solihun telah menyutradarai beberapa judul film panjang fiksi berjudul Mau Jadi Apa? (2017), Reuni Z (2018), Star Syndrome (2023), dan serial Cek Toko Sebelah Babak Baru (2019-2020).
Dalam menyutradarai kisah Raisa, Soleh pun merasa terhormat bisa menyelami lebih dalam perjalanan Raisa di industri musik. Ia mengatakan ketika penonton menyaksikan film ini di bioskop, akan ada banyak kisah yang sebelumnya belum pernah terungkap.
“Raisa adalah penyanyi Indonesia yang hingga saat ini selalu mengalami pertumbuhan. Mulai dari kemunculan pertamanya di industri musik Indonesia hingga mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai perempuan penyanyi Indonesia yang pertama kali menggelar konser tunggalnya di panggung paling spektakuler di Indonesia, Gelora Bung Karno (GBK),” ujar Soleh.
“Saya berharap film dokumenter Harta Tahta Raisa bisa menjadi persembahan yang juga akan menjadi catatan baru dalam industri musik kita,” lanjutnya.
Sementara itu, Raisa menyampaikan, hadirnya film dokumenter Harta Tahta Raisa juga menjadi pengalaman baru untuknya. Setelah mempersembahkan konser tunggal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, film dokumenter ini bisa menjadi hal baru lagi yang akan memberikan pengalaman lain bagi para pendengar karyanya dan penonton Indonesia.
“Aku bersama Juni Records selalu memikirkan membuat karya-karya baru. Setelah konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno tahun lalu, tentu banyak yang menanti gebrakan apa lagi yang akan dikeluarkan,” tutur Raisa.
“Melalui film ini, semoga lebih banyak orang juga makin mengenal aku, perjalanan bermusikku, serta orang-orang yang selama ini menjadi bagian dari perjalanan itu,” imbuhnya.
Sebagai informasi, film Harta Tahta Raisa juga menandai kerja sama perdana bagi Imajinari dan Juni Records, dua entitas yang bergerak di bidang berdampingan di industri hiburan.
Setelah sukses dengan Ngeri-Ngeri Sedap, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, dan Agak Laen yang mencatatkan sejarah dalam industri perfilman Indonesia, menghadirkan film dokumenter yang mengangkat perjalanan dari seorang diva muda Indonesia juga menjadi capaian baru bagi Imajinari.
Produser film dokumenter Harta Tahta Raisa dan Co-Founder Imajinari Dipa Andika menuturkan rumah produksinya berkomitmen untuk terus memberikan penyegaran pada karya-karya film yang diproduksi.
Terbukti dari tiga film yang telah dirilis mendapatkan apresiasi yang tinggi dari penonton Indonesia, baik secara komersial dan pujian kritis.
Dipa berharap film dokumenter Harta Tahta Raisa dapat bisa diterima dengan baik oleh penonton Indonesia.
“Meski secara perjalanan Imajinari adalah sebagai rumah produksi baru, tetapi komitmen kami untuk terus menyajikan karya-karya berkualitas yang segar dan baru adalah mutlak. Harta Tahta Raisa menjadi bukti bahwa kami tidak pernah bermain di zona nyaman dan selalu mendorong keragaman karya di industri perfilman Indonesia,” ungkap Dipa Andika.
Ikuti terus perkembangan film dokumenter Harta Tahta Raisa di akun media sosial resmi Instagram @imajinari.id dan @juni_records.***
Kontributor Kota Semarang: Rizal Akbar.
Editor: Annisaa Rahmah.