banner 728x250
Techno  

Ilmuwan Ini Buat Teknologi yang Bisa Bantu Manusia Berkomunikasi di Mimpi, Mau Coba?

Ilmuwan asal California ciptakan teknologi yang bisa digunakan untuk berkomunikasi lewat mimpi. Foto: freepik.com/freepik
Ilmuwan asal California ciptakan teknologi yang bisa digunakan untuk berkomunikasi lewat mimpi. Foto: freepik.com/freepik
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Di tahun 2024 ini, sebuah perusahaan bernama REMspace diketahui telah berhasil menciptakan teknologi yang mampu membangun komunikasi dua arah antara dua orang saat mereka sedang tidur dan mengalami lucid dream.

Lucid dream atau mimpi jernih adalah kondisi di mana seseorang dapat menyadari bahwa dirinya sedang bermimpi saat berada di dalam mimpi tersebut. Dalam keadaan ini, kamu bisa memiliki kendali penuh atas apa yang terjadi di dalam mimpimu, seperti mengubah alur cerita, lingkungan, atau bahkan kemampuanmu sendiri di dalam mimpi.

Lucid dream biasanya terjadi di fase tidur REM (Rapid Eye Movement), fase di mana mimpi yang lebih hidup dan detail sering muncul. 

Uji Coba Pertama Teknologi REMspace

TUTURPEDIA - Ilmuwan Ini Buat Teknologi yang Bisa Bantu Manusia Berkomunikasi di Mimpi, Mau Coba?
Ujicoba teknologi REMspace. Foto: freepik.com/freepik

Dikutip dari laman NY Times, Rabu (30/10/2024), uji coba pertama teknologi mimpi ini dilakukan REMspace pada Selasa, 24 September 2024. Pada uji coba tersebut, pihaknya menggunakan dua orang sebagai sampel penelitian yang dimulai dengan kurun waktu yang berbeda. 

REMspace menjelaskan bahwa teknologi yang mereka kembangkan secara khusus melacak data polisomnografi mereka dari jarak jauh melalui WiFi. Alat tersebut akan merekam gelombang otak, kadar oksigen dalam darah, detak jantung, dan pernapasan pengguna saat tertidur.

Percobaan dimulai ketika server perusahaan mendeteksi salah satu peserta memasuki kondisi lucid dream. sistem mendeteksi perubahan aktivitas otak peserta dan mengirimkan kata acak dalam bahasa yang diciptakan khusus yang disebut remmyo.

Kata ‘zhilak’, disampaikan kepada pemimpi melalui earphone saat mereka tetap tertidur. Selanjutnya, dalam mimpi, peserta mendengar kata itu dan mengulanginya dengan keras, dengan sensor menangkap dan mengirimkan kata yang diucapkan kembali ke sistem.

Tak lama kemudian, peserta kedua juga mencapai kondisi mimpi jernih. Sistem mengidentifikasi aktivitas otak yang terkait dengan kondisi ini dan mengirimkan kata yang sama, zhilak, kepadanya melalui earphone

Ia juga mendengar kata itu dalam mimpinya dan mengulanginya dengan keras. Saat terbangun, ia mengonfirmasi bahwa kata yang didengarnya dalam mimpinya memang zhilak, yang menandai komunikasi pertama yang berhasil antara dua orang dalam kondisi mimpi mereka.

Terobosan teknologi mimpi yang dibuat REMspace ini dinilai memiliki potensi signifikan untuk memajukan ilmu pengetahuan tentang tidur.

REMspace percaya bahwa teknologi ciptaannya akan bisa digunakan dalam perawatan kesehatan mental, pengembangan keterampilan, dan berbagai aplikasi lainnya. 

Namun, mereka menegaskan teknologi dan temuannya masih perlu divalidasi dan direplikasi oleh peneliti lain untuk memastikan keandalan serta efektivitasnya.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah