Jakarta, Tuturpedia.com — Nama Iko Uwais kembali menjadi sorotan setelah resmi memperkenalkan Timur, film teranyarnya yang sekaligus menandai debutnya sebagai sutradara. Proyek ini menjadi momentum penting dalam karier panjangnya, dari Merantau, The Raid, hingga masuk ke jajaran aktor aksi global di Hollywood.
Dalam press release resminya, perjalanan Iko juga digambarkan sebagai “definisi evolusi” — sebuah rangkaian panjang yang bukan hanya tentang menjadi aktor laga, tetapi membangun kembali standar film aksi Indonesia.
Awal Karier: Dari Pertemuan Tak Terduga ke Layar Lebar
Karier Iko dimulai secara tidak sengaja saat bertemu sutradara asal Wales, Gareth Evans. Pertemuan tersebut menjadi titik balik. Evans melihat keunikan Iko, bukan hanya kemampuan silatnya, tetapi “keaslian dan dedikasi yang sulit ditemukan”.
Hasilnya adalah Merantau (2009), film yang membuka pintu Iko menuju industri yang lebih luas. “Melalui Merantau, publik mengenal Iko sebagai aktor yang tidak hanya berakting, tetapi menyalurkan jiwa dalam setiap adegan,” tulis rilis tersebut.
Kesuksesan Merantau membangun fondasi reputasi Iko sebagai ikon aksi Indonesia.
The Raid: Film yang Mengubah Peta Aksi Dunia
Tahun 2011 menjadi momen paling bersejarah ketika The Raid dirilis. Film ini disebut sebagai salah satu film aksi terbaik dunia dan membuat nama Iko melesat ke kancah internasional.
Rilis menyebut film tersebut bukan sekadar film, tetapi “fenomena yang menggeser standar kualitas film aksi internasional”. Koreografi pertarungan yang intens, gerakan yang eksplosif, dan karakter yang kuat membuat The Raid dipuji media global dan festival internasional.
Menembus Hollywood: Star Wars hingga Expend4bles
Kesuksesan itu membawa Iko tampil sebagai aktor Indonesia pertama yang muncul dalam Star Wars: Episode VII – The Force Awakens. Setelah itu, proyek Hollywood lain berdatangan, seperti Mile 22 bersama Mark Wahlberg dan Expend4bles, franchise aksi yang diisi bintang-bintang dunia.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa kualitas Iko mampu menembus batas dan membawa nama Indonesia lebih dikenal di industri film global.
Kembali ke Indonesia: Uwais Pictures dan Misi Besar
Setelah berkelana di Hollywood, Iko memutuskan pulang dengan tujuan besar: membangkitkan kembali kejayaan sinema laga Indonesia. Ia kemudian mendirikan Uwais Pictures, rumah produksi yang berfokus menghadirkan film aksi berkualitas internasional.
Langkah ini kemudian melahirkan Timur, proyek yang disebut sebagai karya terpentingnya sejauh ini.
Timur: Debut Sutradara dan Langkah Baru
Dalam Timur, Iko mengambil dua peran sekaligus — sutradara dan aktor utama. “Film ini bukan sekadar karya; ini adalah pernyataan,” demikian tertulis dalam rilis resmi.
Iko membawa cerita aksi yang lebih matang, emosional, dan memiliki kualitas visual setara produksi internasional. Dedikasinya tampak di balik set — dari koreografi pertarungan, pengambilan gambar, hingga membangun dunia cerita.
Penayangan Spesial dan Jadwal Tayang
Film Timur akan mengadakan penayangan spesial pada Sabtu, 13 Desember 2025 di 17 kota besar, mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Padang, Ambon, hingga Jayapura. Tiket sudah tersedia di aplikasi MTIX, TIX ID, CGV, dan Cinepolis.
Setelah itu, Timur akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 18 Desember 2025.
Iko melalui rilisnya mengajak publik untuk mendukung kebangkitan film aksi nasional. “Perjalanan panjang ini bukan hanya milik saya, tetapi juga milik penonton Indonesia,” tulisnya.
Kontributor: Sarah Limbeng















