Tuturpedia.com – Mariah Carey mengumumkan kabar duka bahwa ibunya, Patricia dan kakak perempuannya, Alison, meninggal dunia pada hari yang sama.
“Hati saya hancur karena kehilangan ibu saya pada akhir pekan kemarin,” dalam pernyataannya kepada New York Post pada Senin (26/8/2024).
Mariah Carey juga menambahkan bahwa kakak perempuannya, Alison, secara tragis meninggal pada hari yang sama.
Meskipun Mariah Carey tidak mengungkapkan detail mengenai penyebab kematian keduanya, dilaporkan bahwa Alison berusia 63 tahun dan Patricia berusia 84 tahun pada saat meninggal dunia.
Penyanyi terkenal ini tidak menjelaskan lebih lanjut tentang penyebab kematian ibunya dan kakaknya, namun ia menyatakan bahwa dirinya sempat menghabiskan waktu dengan ibunya sebelum ia wafat.
“Saya merasa sangat bersyukur bisa menghabiskan minggu terakhir bersama ibu sebelum kepergiannya,” ungkap Carey.
Ia juga mengapresiasi dukungan dan cinta yang diterimanya serta meminta agar privasinya dihormati selama masa sulit ini.
Kapan terakhir kali Mariah bertemu dengan kakaknya, Alison, tidak dijelaskan secara jelas, tetapi diketahui bahwa Alison berusia 63 tahun saat meninggal dunia.
Patricia, ibu dari Mariah, Alison, dan Morgan, merupakan hasil pernikahan dengan Alfred Roy Carey, yang berlangsung pada tahun 1960 dan berakhir saat Mariah berusia tiga tahun.
Patricia, seorang penyanyi opera dan pelatih vokal yang terlatih di Sekolah Musik Juilliard, mewariskan bakat vokal kepada Mariah.
Hubungan antara Mariah dan ibunya digambarkan sangat kompleks, dengan Mariah pernah menyebutnya sebagai “seutas tali yang penuh dengan kebanggaan, rasa sakit, rasa malu, rasa syukur, kecemburuan, kekaguman, dan kekecewaan.”
Buku Memoar Mariah Carey
Mariah pernah mengungkapkan dinamika hubungannya dengan sang ibu dalam buku memoarnya yang diterbitkan pada tahun 2020, “The Meaning of Mariah Carey.”
Di sana, ia menyebutkan bahwa perjalanan hidupnya bersama ibunya dipenuhi dengan kontradiksi dan beragam emosi, tidak pernah sekadar hitam putih melainkan penuh warna. Meski hubungan mereka penuh pasang surut, Mariah mendedikasikan sebagian dari memoarnya untuk ibunya.
“Kepada Pat, ibuku, yang, melalui segala sesuatu, saya percaya telah melakukan yang terbaik yang dia bisa,” tulisnya.
“Saya akan mencintaimu sebaik mungkin, selamanya,” sambungnya.
Meskipun Mariah dan ibunya mampu mempertahankan hubungan mereka, ia mengungkapkan bahwa pada saat buku itu diterbitkan, dirinya tidak lagi memiliki kontak dengan kedua saudaranya. Ia merasa lebih aman secara emosional dan fisik untuk menjauh dari Alison dan Morgan.
Dalam memoarnya, Mariah secara rinci mengungkapkan masa kecilnya yang penuh gejolak, termasuk beberapa dugaan kasus penyiksaan yang dilakukan oleh saudaranya.
Ia menyebutkan bahwa ketika berusia 12 tahun, kakaknya yang berusia 20 tahun saat itu, memberikan valium kepadanya, menawarkan kokain, dan bahkan mencoba menjualnya kepada seorang muncikari.
Mariah juga mengeklaim bahwa setelah dirinya terkenal, saudara-saudaranya dan ibunya mulai memperlakukannya seperti “ATM”. Kemudian, Alison dan Morgan menggugat Mariah atas tuduhan “penyiksaan emosional yang disengaja” dan pencemaran nama baik.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Annisaa Rahmah
