Tuturpedia.com – Zlatan Ibrahimovic, yang pernah menghabiskan dua musim di MLS bersama LA Galaxy, mengungkapkan opininya soal alasan mengapa liga sepak bola Amerika Serikat itu lambat berkembang.
Dalam wawancaranya pada hari Kamis (1/8/2024) pekan lalu, Ibrahimovic menggarisbawahi banyaknya aturan yang membuat MLS tidak bisa berkembang secepat yang seharusnya.
Sebelumnya, Ibrahimovic sempat hijrah ke Amerika untuk gabung bersama LA Galaxy tahun 2018-2019, sebelum akhirnya kembali ke Eropa sekaligus mengakhiri karier profesionalnya bersama AC Milan.
Sejak meninggalkan negeri Paman Sam, MLS telah menambah jumlah klub peserta dari 24 menjadi 29. Tahun depan, bahkan jumlah pesertanya akan kembali bertambah menjadi 30 seiring dengan kedatangan San Diego FC.
Baru tahun lalu, MLS juga menjadi topik panas usai keberhasilan mereka memboyong megabintang Lionel Messi, yang bergabung dengan Inter Miami.
Akan tetapi, Ibrahimovic menilai bahwa sebenarnya masih ada lebih banyak lagi yang dapat dilakukan MLS untuk meningkatkan standar kompetisi mereka sampai akhirnya bisa sejajar dengan liga-liga top Eropa.
“(MLS) tumbuh ke arah yang benar, namun saya pikir pertumbuhannya lambat karena ketika saya di sana, saya ingat dan masih ingat ada terlalu banyak aturan,” ujar legenda timnas Swedia itu.
“Prosesnya lambat. Namun ketika bicara soal pertandingan, kualitas, dan individu, pertandingannya tumbuh jauh lebih baik,” imbuhnya.
Tak hanya itu saja, keberhasilan Amerika Utara mendapatkan hak resmi untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2026 juga dinilai Ibrahimovic akan jadi hal penting tak hanya bagi negara, tapi juga untuk MLS.
Poin lagi yang menurut pria yang sekarang menjabat sebagai penasihat bagi Dewan AC Milan itu juga perlu diperhatikan adalah kemampuan untuk terus memproduksi talenta muda sembari mengimpor pemain-pemain ternama.
“Saya pikir ketika Anda membawa para pemain besar ini dan mereka menunjukkan kualitas mereka, Anda lebih paham bagaimana levelnya di Eropa,” jelas Ibrahimovic, yang kembali menegaskan bahwa level MLS masih tumbuh secara positif.
“Anda perlu mambangunnya dari dasar. Bukan hanya soal bintang besar datang dan bermain. Mereka (pemain impor) bukanlah masa depan, mereka adalah masa ini,” tandasnya.
Saat ini, MLS menerapkan regulasi pembatasan pengeluaran gaji untuk setiap klub. Pengecualian diberikan hanya kepada tiga pemain yang boleh melewati batas atas gaji, dan tiga pemain berusia di bawah 22 tahun.
Selama beberapa waktu terakhir, MLS telah mendapatkan tekanan untuk melonggarkan aturan tersebut. Terlebih sejak kedatangan Messi dengan tujuan untuk mengapitalisasi nama besar kapten timnas Argentina itu, plus euforia Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah















