Tuturpedia.com – Trailer film ‘Mohon Doa Restu‘ baru saja dirilis di kanal YouTube Screenplay Films.
Dengan rilisnya trailer, Rumah Produksi Screenplay Films, Ifi Sinema dan Rapi Films sekaligus mengumumkan jadwal tayangnya di bioskop mulai dari 26 Oktober 2023 mendatang.
Film bergenre drama komedi keluarga ini dibintangi oleh Jefri Nichol, Syifa Hadju, Cut Mini, dan Sarah Sechan.
Disutradarai oleh Ody Harahap dan penulis skenario Yayu Yuliani dan Cassandra P. Cameron, film ‘Mohon Doa Restu’ membuat suasana menjelang pernikahan antara Syifa Hadju dan Jefri Nichol seperti yang dialami para calon pengantin di Indonesia.
Salah satunya seperti yang ada di trailer film ‘Mohon Doa Restu’ ini, dari first look ini, sudah diperlihatkan bagaimana kisah Satya (Jefri Nichol) dan Mel (Syifa Hadju) yang tengah persiapan pernikahan.
Namun, persiapan itu justru dapat campur tangan dari kedua ibu mereka Cut Mini dan Sarah Sechan.
Karakter Satya yang penurut membuat Mel jengah dan mulai bertanya-tanya. Apakah ia sosok yang tepat untuk menjadi suaminya?
Berbeda dengan Satya yang selalu turuti keputusan sang ibu, Mel justru menjadi pengambil segala keputusan.
Mendekati hari pernikahan, keduanya terlibat pertengkaran. Bukan hanya itu, persahabatan kedua orang tua mereka juga terancam rusak.
Ody Harahap selaku sutradara film ‘Mohon Doa Restu’ mengungkap proses pernikahan begitu khas dengan budaya di Indonesia.
Sebab, menyatukan dua keluarga dengan perbedaan latar dan budaya sangat dekat dengan para penonton Indonesia. Terlebih adanya drama menjelang pernikahan pun kerap ditemukan.
“Urusan pernikahan itu urusan besar yang selalu menimbulkan kekacauan. Dan itu Indonesia banget. Dengan ragam budaya, menyatukan dua keluarga tentu bukan hal yang gampang,” kata Ody.
Sinopsis Film ‘Mohon Doa Restu’
Film yang diperankan Syifa Hadju dan Jefri Nichol ini bergenre drama komedi keluarga.
Bercerita tentang Mel dan Satya yang mulai jatuh cinta karena terbiasa. Bahkan, kedua ibu mereka pun bersahabat baik.
Karena itu, saat kedua anak mereka menikah, tentu persahabatan mereka akan menjadi lebih sempurna. Masa tua tidak akan lagi terasa sepi.
Oleh sebab itu, ketika Mel dan Satya hendak menikah, rencana pernikahan pun disusun berempat.
Tapi tiga bulan menjelang pernikahan, Mel mendadak dipenuhi kegelisahan yang baru. Apakah dia benar-benar bahagia? Termasuk benarkah dia menginginkan Satya di masa depannya?
Pasangan anak dan orang tua itu mulai bimbang karena adanya pertimbangan antara membatalkan atau melanjutkan pernikahan.***
Penulis: Sarah Limbeng
Editor: Nurul Huda