Tuturpedia.com – Begitu Piala Asia 2023 bergulir pertengahan Januari kemarin, atensi penggemar bola tertuju pada negara-negara jagoan seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Arab Saudi.
Maka dari itu, wajar saja jika kemunculan Tajikistan di ajang Piala Asia 2023 tidak mendapatkan sorotan yang besar.
Apalagi, Piala Asia 2023 menjadi kali pertama Tajikistan tampil di ajang turnamen sepak bola benua Asia ini.
Dengan track record yang jauh dari kata mentereng, rasanya tak heran jika tak banyak orang yang berharap bahwa negara Asia Tengah tersebut bisa lolos dari fase grup.
“Bisa memetik satu poin saja sudah bagus,” begitu mungkin yang ada di pikiran banyak orang.
Setelah fase grup berakhir, Tajikistan akhirnya mendapatkan atensi ekstra setelah memastikan tiket ke babak 16 besar.
Bahkan, tampaknya sang pelatih, Petar Segrt, ingin agar momen debut anak buahnya di ajang Piala Asia 2023 tak hanya berhenti sampai babak 16 besar saja.
Karena pada Minggu (28/1/2024), Tajikistan berhasil mencatatkan kemenangan mengejutkan atas Uni Emirat Arab usai adu penalti, yang berakhir dengan skor 5-3.
Bahkan, Tajkiistan lebih dulu unggul di menit ke-30 berkat gol Vakhdat Khanonov. Seandainya saja Uni Emirat Arab tidak membalas di menit ke-95, Tajikistan malah bisa lolos ke babak selanjutnya tanpa harus melalui ngerinya adu penalti.
Dengan begitu, Tajikistan berhasil mencapai babak 16 besar dan perempat final secara bersamaan dalam penampilan pertama mereka di ajang Piala Asia. Tak semua negara bisa menorehkan pencapaian seperti ini di sejarah mereka.
Raihan menakjubkan nan mengejutkan tersebut jelas langsung membuat nama Petar Segrt jadi sorotan. Hanya saja, sang pelatih pun sama terkejutnya dengan pencapaian anak buahnya.
“Sekarang kami adalah kuda hitam di turnamen ini. Tak ada yang tahu seberapa jauh kami bisa melangkah. Saya tidak membatasi para pemain saya, sekali lagi mereka telah mengejutkan saya,” ucap Segrt kepada wartawan pasca pertandingan.
Sosok Segrt, yang juga pernah melatih PSM Makassar serta timnas Georgia dan Afghanistan pun dielu-elukan sebagai pahlawan nasional di Tajikistan.
Tak hanya itu, ia pun konsisten menunjukkan perilaku dan sikap sportif sepanjang turnamen. Dalam berbagai kesempatan, Segrt mendapat sorotan lewat aksinya berjabat tangan dengan media hingga pemain lawan.
Termasuk usai kemenangan dramatis Tajikistan lewat adu penalti lawan Uni Emirat Arab kemarin. Dalam klip yang diunggah akun resmi Piala Asia di X @AFCAsianCup, pria Kroasia tersebut berlari ke arah kiper Khalid Eisa dan memeluknya.
Bahkan, ia juga menghampiri para pemain serta staf timnas Uni Emirat Arab untuk memeluk dan berjabat tangan dengan mereka.
Siapa sangka bahwa hal tersebut juga merupakan bagian dari taktik Segrt? Dengan mengarahkan sorotan pada dirinya, ia merasa bahwa tekanan yang dibebankan oleh media kepada skuadnya jadi berkurang drastis.
“Seperti ketika Anda punya anak, Anda harus menunggu momen yang tepat. Sekarang mereka (pemain timnas Tajikistan) siap. Saya masih akan mencoba membawa semua tekanan pada diri saya, namun mereka harus bekerja layaknya orang dewasa dan (mengatasi tekanan) sendiri,” jelasnya.
Meski demikian, kebiasaan Petar Segrt bersalam-salaman dengan siapapun, lawan maupun media, telah ia lakukan secara konsisten selama 27 tahun.
Pelatih berusia 57 tahun tersebut mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut merupakan bentuk respek.
“Saya berasal dari (latar belakang) yang sangat miskin, situasi yang sangat sulit di Yugoslavia dan Jerman. Saya belajar untuk menghormati setiap orang karena bagi saya, sebagai seorang bocah, hal tersebut sangatlah sulit,” tuturnya.
Kepribadian Segrt, ditambah gaya manajemennya, jelas memberikan kesan mendalam di dalam diri skuad Tajikistan yang usianya masih sangat muda.
“Dia sangat positif setiap saat, sangat baik. Namun dia tahu kapan dia harus ramah dan baik dan kapan harus keras dan tegas kepada kami,” jelas bek Zoir Dzhuraboev.
Segrt juga membiasakan anak buahnya untuk berdiri berdampingan jelang adu penalti kontra Uni Emirat Arab.
“Menurut saya hal terpenting adalah menciptakan harmoni antar manusia. Seorang pelatih yang bisa menciptakan dan membawa harmoni ke orang-orang, ialah pelatih yang baik dan sukses,” kata Segrt.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah















