Jateng, Tuturpedia.com – Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, HM. Kusnanto, angkat bicara terkait sepak terjang Bupati Arief Rohman selama kurang lebih 3,5 tahun menjabat sebagai orang nomor satu di kota dengan julukan penghasil minyak dan jati.
Saat ditemui di kediamannya oleh Tuturpedia.com pada Senin (30/9/2024) di Jalan Raya Blora-Cepu, pihaknya beri penjelasan yang salah satunya terkait investor.
“Sepengetahuan saya, semenjak Bupati Arief Rohman memimpin apa pun yang masuk ke Blora diterima, menurut saya seperti itu. Karena bagaimanapun juga multiplier effect tetap untuk rakyat. Contoh seperti PT Pentawira Agraha Sakti yang ada di Jiken,” ucapnya.
“Dan dulu banyak datang, banyak yang menentang itu. Cuma yang perlu kita pikirkan nanti ke depannya serta artinya ketika Pentawira berproduksi sampai beribu-ribu ribu ton per hari, tentunya akan membuka lapangan pekerjaan. Lha, ini untuk arus lalu lintasnya kayak apa, nanti iya juga perlu pikirkan ke depannya,” ujarnya.
Selain PT Pentawira Agraha Sakti, pihaknya juga menuturkan bahwa akan ada pabrik biomassa. Tentunya hal ini akan membawa angin segar buat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Blora.
“Inves lain, saya juga mendengar ada pabrik biomassa. Dan sudah masuk ke sini. Memang saya sarankan seperti itu, bahkan kalau pengen banyak tenaga kerjanya itu memang ya sebenarnya pabrik. Karena Blora itu dipandang upah tenaga itu masih sangat murah, saya kira itu,” ungkapnya.
“Seperti pabrik rokok yang ada saat ini di wilayah Desa Lemahbang, Kecamatan Jepon. Dan kalau nggak salah itu menyerap tenaga kerja sampai kurang lebih 3.000,” bebernya.
Tak hanya itu, dirinya juga mempunyai mimpi besar ke depannya terkait kebiasaan petani di Kabupaten Blora yang suka menanam singkong.
“Jadi, yang saya gadang-gadang itu karena di Kabupaten Blora ini petaninya itu apa kita kebiasaannya menanam singkong, iya ini mestinya harus ada pemikiran ke depannya itu membuat pabrik tapioka. Artinya singkong itu sampai ke kulitnya sampai limbahnya bisa dimasak semua, dijadikan biogas juga bisa, itu harusnya ke depannya sperti itu,” terangnya.
“Dan saya lihat daripada tanah UGM yang di wilayah Getas sana ada ratusan hektare, itu kalau bisa kita sewa, kita dirikan sekalian pabriknya. Terus nanti penopangnya dari percilan-percilan yang digarap para petani untuk menanam singkong. Dan itu sekitar sana wah pasti itu petani ya lumayan,” tuturnya.
Maka dari itu, ia pun menggarisbawahi kepemimpinan Bupati Arief Rohman ini, terkait dengan investor dinilai sudah naik dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya.
“Jadi, secara garis besar, terkait investor, sudah naiklah dibandingkan dulu, keterbukaannya ada. Dan pada intinya tinggal pemerintah daerah memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Agar apa? Agar masyarakat itu pahamlah apa sebenarnya yang akan dilakukan oleh para investor,” tandasnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Annisaa Rahmah