banner 728x250

Hizbullah Tembakkan Rudal ke Tel Aviv setelah Serangan Besar Israel di Lebanon

Serangan rudal balistik Hizbullah jadi yang pertama setelah eskalasi Israel berlangsung. Foto: x.com/007_agent_Bond
Serangan rudal balistik Hizbullah jadi yang pertama setelah eskalasi Israel berlangsung. Foto: x.com/007_agent_Bond
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com –  Hizbullah meluncurkan rudal balistik ke Tel Aviv pada Rabu (25/9/2024) pagi, yang dinilai sebagai serangan balasan setelah Israel melakukan serangan terhadap Lebanon yang menewaskan ratusan orang dan militan.

Militer Israel mengatakan mereka berhasil mencegat rudal surface-to-surface, yang memicu sirene serangan udara di Tel Aviv dan di seluruh Israel bagian tengah. Dikutip dari laman NPR, Jumat (27/9/2024), tidak ada laporan tentang korban atau kerusakan.

Serangan rudal balistik tersebut dibenarkan oleh pihak Hizbullah. Pihaknya mengatakan telah menembakkan rudal balistik Qader 1 yang menargetkan markas besar badan intelijen Israel, Mossad, yang disalahkan atas serangkaian pembunuhan yang ditargetkan terhadap komandan tingginya. 

Serangan tersebut juga serangan balasan atas serangan Minggu lalu di mana bom yang disembunyikan dalam pager dan walkie-talkie menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan orang, termasuk banyak anggota Hizbullah.

Peluncuran itu meningkatkan ketegangan antara Israel-Lebanon yang tampaknya sedang bersiap menghadapi perang habis-habisan lainnya. 

Militer Israel mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya proyektil yang ditembakkan dari Lebanon mencapai Israel bagian tengah. Hizbullah mengeklaim telah menargetkan pangkalan intelijen di dekat Tel Aviv bulan lalu dalam serangan udara, tetapi tidak ada konfirmasi.

Serangan demi serangan masih berlanjut. Akibatnya, banyak keluarga telah meninggalkan Lebanon Selatan, berbondong-bondong ke Beirut dan kota pesisir Sidon, tidur di sekolah-sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan, serta di mobil, taman, dan di sepanjang pantai. 

Beberapa berusaha meninggalkan negara itu, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di perbatasan dengan Suriah. 

Ketegangan antara Israel dan kelompok militan Lebanon yang terus meningkat selama 11 bulan terakhir ini melahirkan kekhawatiran lainnya untuk berbagai negara, termasuk badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan darurat mengenai Lebanon pada hari Rabu (25/9/2024) atas permintaan Prancis. Beberapa negara juga telah mengecam adanya setangan lainnya melalui pertemuan Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Amerika Serikat. 

Berbagai pihak khawatir peningkatan serangan yang dilakukan Israel dan Lebanon akan menjadi eskalasi yang paling berbahaya.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah