Jateng, Tuturpedia.com – Pemerintah kabupaten Blora, Jawa Tengah melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DINSOS P3A) setempat, sampaikan bahwa hingga penghujung 2023 ini, kebanjiran permohonan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari masyarakat.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Dinsos P3A Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi pada awak media saat ditemui di jalan Pemuda No. 16A, wilayah Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora kota, Senin (30/10/2023) siang.
“Tadi kita juga telah selesai melakukan meeting membahas hal ini. Dan mayoritas pengajuan, yakni mengurus permohonan KIS, lantaran masyarakat lebih membutuhkan bantuan untuk akses perlindungan jaminan kesehatan dibandingkan bantuan lainnya,” ucapnya.
“Jadi, iya intinya orang tidak punya, dia takut akan berobat karena nggak punya biaya, ndak punya KIS. Hari ini datang ke dinsos, iya kita langsung fasilitasi, saya sudah dapat KTP, KK, kita masukan dulu. Dan kita harapkan bulan depan sudah aktif,” ucapnya kembali.
Lebih lanjut, Luluk sapaan akrab Plt Dinsos P3A Blora ini juga mengaku permohonan KIS dari masyarakat, saat ini mencapai 80 persen. Sedangkan untuk masalah lainnya sudah dilakukan pendampingan dan ditangani.
“Kalau KIS itu hampir 80 persen bisa lebih, yakni 100 persen, dan kebanyakan mereka mintanya itu (KIS). Dan untuk masalah permohonan lainnya, kalau pendampingan sudah kita tangani semua, pencabulan 8 kasus juga kita tangani semua,” ungkapnya.
Ketika disingung awak media terkait pekerjaan rumah (PR) Dinsos P3A Blora, pihaknya, pun mengeluhkan kurangnya tenaga psikolog guna penanganan kasus anak di Blora, dan juga terkait rumah singgah.
“Rumah singgah itu paling berat, kemudian penanganan terkait dengan anak, yakni korban pencabulan anak, terkait dengan tenaga psikologi, itu kan miliknya DKK, psikologis di kabupaten Blora hanya satu,” jelasnya.
“Dan saya kemarin saat diesnatalis di Migas Cepu, juga menyampaikan hal ini untuk meminta bantuan, apabila klinik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) ada (masalah) psikologi saya harap untuk dibantu. Jadi bisa meng-cover yang wilayah Cepu Kedungtuban, Sambong, Menden, Randublatung dan lainnya, untuk bisa di-cover oleh PPSDM,” paparnya.***
Penulis: CR
Editor: Nurul Huda