Indeks

Hilang selama 18 Hari, Berikut 4 Fakta Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang 

Ilustrasi lokasi pegawai koperasi yang jenazahnya dicor di Palembang. Foto: pexels.com/kat-wilcox

Tuturpedia.com – Anton Eka Saputra merupakan seorang pegawai koperasi di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) yang sempat menghilang selama 18 hari. 

Namun, dikutip Tuturpedia.com, Kamis (27/6/2024), jenazahnya belakangan ditemukan di belakang Distro JKH Dahlan Blok D2 Maskarebet Sukarami, Rabu (26/6/2024). 

Ia ditemukan meninggal dalam kondisi jenazah terkubur di dalam coran semen di belakang distro. Selain itu, berikut 4 fakta lainnya mengenai pembunuhan mengerikan pegawai koperasi ini. 

1. Menghilang dan Tak Bisa Dihubungi 

Anto terakhir diketahui pergi meninggalkan rumah hendak menagih utang nasabahnya pada Sabtu (8/6/2024).

Namun usai berpamitan, dia tak bisa dihubungi bahkan menghilang selama 18 hari. Keluarga yang khawatir akhirnya melaporkan kehilangannya pada polisi. 

2. Jasad Dicor oleh Pelaku 

Jasad pria berusia 25 tahun itu ditemukan dalam kondisi dicor yang ternyata dilakukan oleh tiga orang pelaku. 

Besar dugaan, aksi tersebut dilakukan untuk menghilangkan jejak dan juga bau. 

Sementara itu, menurut keterangan sang istri, Anton sempat terlibat perdebatan dengan seseorang di telepon. 

Setelah itu, korban pergi untuk menagih utang yang ada di Talang Kelapa. Adapun menurut Kuasa Hukum keluarga Anton, Jasmadi SH, nasabah di Talang Kelapa merupakan pemilik distro. 

“Satu-satunya nasabah di Talang Kelapa ya orang distro ini,” kata Jasmadi SH.

3. Pelaku Berutang Rp10 Juta 

Menurut Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, pelaku meminjam uang kepada korban senilai Rp10 juta. 

Saat ditagih, pelaku tidak bisa membayar utang tersebut dan malah minta berutang kembali ke koperasi tempat korban bekerja. 

Karena belum melunasi utang, korban pun menolak permintaan tersebut. Kesal karena tak diberi utang kembali, pelaku justru menghantam leher korban menggunakan kunci pas.

Kemudian pelaku juga memukul korban sebanyak satu kali hingga korban meninggal dunia. Bahkan setelah korban tak bernyawa, pelaku masih menendang korban. 

Menurut KBP. Dr. Harryo Sugihhartono, SIK., M.H, pihaknya masih mengejar dua orang pelaku lainnya yang kabur. Sedangkan salah seorang pelaku bernama Pongky berhasil diamankan di Batam. 

4. Diteriaki Warga 

Pelaku berinisial PS sempat diteriaki warga yang ingin menyaksikan proses evakuasi korban yang dicor di halaman belakang ruko.***

Penulis: Niawati.

Editor: Annisaa Rahmah.

Exit mobile version