Indeks

Hilang 12 Hari di Mina, Jemaah Haji Asal Probolinggo Ditemukan Wafat

Ilustrasi Jemaah haji. FOTO: Dok. Kemenag

Tuturpedia.com – Seorang Jemaah haji asal Probolinggo, Jawa Timur, Niron bin Sunar, yang dilaporkan hilang di Mina, Arab Saudi, telah ditemukan.

Niron bin Sunar, ditemukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, di Rumah Sakit An-Noor, Makkah, Arab Saudi, dalam kondisi telah wafat.

Sebelumnya, Niron bin Sunar, dilaporkan hilang saat melempar Jumrah Ula, pada 29 Juni 2023, atau 12 hari yang lalu.

Penemuan jenazah Niron bin Sunar, diinformasikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi Harun Al-Rasyid di Makkah, Selasa (11/7/2023).

“Niron bin Sunar, hari ini, 11 Juli 2023, jemaah tersebut telah ditemukan dan dikebumikan,” ucapnya, dikutip dari laman Kemenag, Rabu (12/7/2023).

Dia mengatakan, penemuan jenzah Sunar merupakan hasil ikhtiar dan kerja keras PPIH Arab Saudi selama 12 hari, sejak dilaporkan hilang.

Almarhum Niron terpisah dari rombongannya pada saat melempar Jumrah Ula, 29 Juni 2023.

Niron berasal dari Probolinggo, Jawa Timur dan tergabung dalam kelompk terbang (kloter) 65 Embarkasi Surabaya (SUB 65).

Dia terpisah dari rombongan saat melintasi terowongan yang mengarah ke jamarat.

Kronologi Pencarian

Sejak kali pertama mendapat laporan dari pihak keluarga, PPIH Arab Saudi terus melakukan proses pencarian.

Berdasarkan laporan yang diterima PPIH Arab Saudi, ada tiga jemaah haji yang dilaporkan hilang.

Harun menceritakan, setelah sekian lama berusaha mencari di berbagai tempat, ia bersama tim berbagi tugas untuk kembali melakukan pencarian pada Selasa (11/7/2023)

Pencarian dilakukan di tiga tempat, yakni kantor polisi yang membawahi wilayah Mina, ruang penyimpanan jenazah Mu’aisihim, dan RS An-Noor, Makkah.

Tim memulai pencarian sejak pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Mereka berangkat dari Daker Makkah dengan tujuan pertama kantor kepolisian di Mina.

“Ketika kami berada di Surthah (kepolisian) Mina, berkoordinasi dengan pihak yang bertanggung jawab ada di sana,” kata Harun

“Dan melihat daftar riwayat jenazah haji Indonesia, ketiga nama yang dicari belum kami temukan,” cerita Harun.

Dalam proses pencarian di Kepolisian Mina itu, Harun mendapat kiriman pesan bahwa ada jenazah dengan ciri-ciri seperti orang yang dicari.

Informasi tersebut, menerangkan bahwa jenazah yang dimaksud berada di RS An-Noor.

“Kami dengan tim bergerak ke sana. Pukul 10.15 WAS,” ucap Harun.

“Kami berkoordinasi dengan pihak Mashariq yang ada di RS An-Noor. Lalu menuju qismul mutawafiyat atau bagian jenazah,” sambungnya.

Setibanya di qismul mutawafiyat, tim mendapatkan informasi yang mengarah kepada salah satu jemaah yang mereka cari.

“Di situ kami menemukan informasi yang mengarah kepada salah seorang dari tiga jenazah yang kita cari,” jelas Harun.

Istri Ungkap Identitas Jenazah

Setelah melakukan pengecekan, Harun dan tim kemudian berkoordinasi dengan ketua kloter dan istri almarhum.

Petugas PPIH bersama keluarga almarhum dan maktab, lalu menuju ke ruang jenazah.

“Di situ, istri dari almarhum Niron telah melihat ciri-ciri khusus yang melekat pada diri jenazah,” ucap Harun.

Istri almarhum yang bernama Kamsani, memastikan bahwa jenazah tersebut adalah suaminya, Niron.

“Beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya,” kata Harun.

Tahap selanjutnya, Harun dan Tim berkoordinasi dengan pihak maktab untuk melakukan pengecekan lebih akurat.

Beberapa data dicocokkan, termasuk terkait paspor, visa, termasuk sidik jari.

Setelah ada kepastian, tim bermusyawarah dengan pihak keluarga agar jenazah bisa diurus serta segera disalatkan dan dikebumikan.

“Setelah bernegosiasi, jenazah bisa langsung dimandikan di mighsalah (tempat pemandian jenazah)” ucap Harun.

“Tanpa kita sangka, pihak maktab beserta pengurus yang ada di Arab Saudi merespon keinginan kita dan keluarga membawa jenazah tersebut ke Masjidil Haram,” lanjutnya.

Harun mengatakan, almarhum disalatkan di Masjidil Haram, setelah salat Magrib

“(Almarhum) Disalatjenazahkan setelah Salat Magrib. Alhamdulillah bisa kami laksanakan semua di sana,” tutur Harun.

“Setelah disalatkan jenazah kita bawa ke tempat pemakaman yang ada di daerah Soraya,” pungkasnya.***

Penulis: M. Rain Daling

Editor: M. Rain Daling

Exit mobile version