banner 728x250

Heboh soal Makan Siang Gratis Pakai Subsidi BBM, Gibran: Saya Belum Dilantik Sudah pada Ribut 

Gibran Rakabuming buka suara terkait hebohnya makan siang gratis pakai subsidi BBM. Foto: Tangkapan Layar Instagram.com/gibran_rakabuming
Gibran Rakabuming buka suara terkait hebohnya makan siang gratis pakai subsidi BBM. Foto: Tangkapan Layar Instagram.com/gibran_rakabuming
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka buka suara soal hebohnya makan siang gratis yang diisukan akan menggunakan subsidi BBM. 

Dikutip Tuturpedia.com, Sabtu (17/2/2024), Gibran berpendapat jika semua program Prabowo-Gibran termasuk salah satunya makan siang gratis sudah melalui kajian dan pemikiran yang matang. 

“ Oh itu, nanti kami kaji lagi, daerahnya, sasarannya. Tenang saja,” ujar Gibran Rakabuming Raka di Solo pada Sabtu (17/2/2024). 

Ia mengatakan jika dirinya bahkan belum dilantik menjadi wakil presiden, namun orang-orang sudah pada ribut. Gibran juga menegaskan bahwa saat ini dirinya sedang fokus pada perhitungan real count

“Saya belum dilantik sudah pada ribut, tenang saja. Pokoknya fokusnya adalah perhitungan real count,” jelas Gibran. 

Lebih lanjut, Gibran mengungkapkan jika program-program yang diusulkan oleh capres dan cawapres nomor urut 2, pasti akan dijalankan dan dikaji dengan baik sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. 

“Untuk yang seperti itu, program-program pasti dijalankan, dikaji dengan baik dan bisa bermanfaat untuk masyarakat luas,” ungkap Gibran Rakabuming Raka.  

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno mengungkapkan bahwa akan ada pemotongan subsidi BBM dan juga elpiji 3 kg,  sehingga penerima subsidi di kedua sektor itu akan dibatasi. 

Eddy berpendapat hal tersebut dilakukan lantaran penerima subsidi BBM dan gas elpiji 3 kg selama ini tidak tepat sasaran karena lebih banyak dinikmati oleh masyarakat mampu. 

“Porsi terbesar dari subsidi energi itu adalah subsidi untuk pertalite dan elpiji 3 kg. Tetapi, yang menikmati pertalite dan elpiji 3 kg 80 persennya itu masyarakat mampu,” kata Eddy. 

Oleh karena itu, menurut Eddy kedua sektor itu perlu dilakukan efisiensi, sehingga dananya bisa dipangkas dan dialihkan untuk program makan siang gratis. 

Meskipun begitu, Eddy juga mengakui sebelum dilakukan efisiensi pada subsidi BBM, harus dilakukan pembenahan data penerima subsidi energi terlebih dahulu. 

“Kita evaluasi dulu pemberian subsidi energi itu untuk kita bisa lakukan efisiensi,” pungkasnya.***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses