Tuturpedia.com – Dunia maya dihebohkan oleh nama aplikasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, tepatnya program dari Dinas Sosial yang menggunakan singkatan nyeleneh dan cenderung vulgar.
Aplikasi tersebut dinamakan SiPEPEK, yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (SiPEPEK).
Dilansir Tuturpedia dari cirebonkab.go.id pada Senin (8/7/2024), aplikasi ini adalah layanan yang diluncurkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Cirebon untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus administrasi bantuan sosial.
Dalam deskripsi aplikasi, SiPEPEK disebut sebagai sistem pelayanan program penanggulangan kemiskinan dan jaminan sosial.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani, menjelaskan bahwa penggunaan nama pepek pada aplikasi ini adalah wujud kecintaan dan pelestarian bahasa daerah. Menurutnya, pepek dalam bahasa Cirebon berarti lengkap atau semuanya ada.
Indra Fitriani menambahkan, aplikasi SiPEPEK merupakan implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 dengan tujuan untuk mewujudkan manusia berkualitas.
“Strateginya adalah pelayanan bagi masyarakat tidak mampu dengan kartu pepek,” kata Fitri, sapaan akrab Kadinsos.
Kartu ini diwujudkan melalui aplikasi SiPEPEK untuk memastikan layanan yang komprehensif dan mudah diakses.
“Kartu pepek ini kami wujudkan melalui aplikasi SiPEPEK. Kami berusaha memberikan pelayanan bagi masyarakat yang tidak mampu. Untuk memastikan layanan yang komprehensif dan mudah diakses,” tambahnya.
Berdasarkan presentasi yang disampaikan, cara baca huruf ‘E’ dalam aplikasi Sipepek sama dengan cara baca ‘E’ dalam kata pelayanan, bukan seperti dalam kata bebek.
Penamaan ini dikritik oleh banyak warganet sebagai nama yang buruk dan cenderung melecehkan perempuan karena mirip dengan nama kelamin wanita dalam bahasa daerah. Selain SiPEPEK, ada juga beberapa nama program pemerintah yang nyeleneh dan mengundang perhatian:
- Simontok
Simontok adalah singkatan dari Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok.
Program ini berada di bawah otoritas Pemerintah Kota Solo atau Surakarta.
Platform ini memiliki dua kolom isian: wilayah dan komoditas. Namun, saat dicek, tidak ada tampilan angka ketersediaan dan kebutuhan komoditas tersebut pada grafiknya.
- Sisemok
Sisemok adalah singkatan dari Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan.
Aplikasi ini dibuat oleh Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, untuk memberi pelayanan terkait ormas, partai politik, dan yayasan di wilayah tersebut.
Pengembangan aplikasi ini bertepatan dengan pandemi Covid-19, ketika banyak anjuran untuk menghindari kontak langsung dan tinggal di rumah.
- Siska Ku Intip
Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti-Plasma (Siska Ku Intip) adalah program yang diluncurkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan populasi ternak sapi potong, meningkatkan pendapatan pekebun dan peternak, serta pelestarian lingkungan.
- i-Pubers
i-Pubers adalah sistem milik Kementerian Pertanian hasil kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Nama ini adalah singkatan dari Integrasi Pupuk Bersubsidi. Aplikasi ini dibuat untuk optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi, dengan fitur geo-tagging dan time–stamp untuk memudahkan pencatatan transaksi dan penelusuran.
- Sithole
Sistem Informasi Konsultasi Online (Sithole) adalah program berbasis web yang digunakan oleh Pengadilan Negeri Semarang untuk manajemen layanan Posbakum.
- SiCantik
Ada dua jenis aplikasi pemerintah dengan nama ini. Pertama, Aplikasi Cerdas Layanan Perizinan Terpadu untuk Publik di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP).
Kedua, Sistem Informasi Catatan Kehadiran dan Kinerja di Pemerintah Kabupaten Bogor yang bertujuan memudahkan pegawai ASN dalam penilaian kinerja.
- Siganteng
Sistem Informasi Ketenagalistrikan Jawa Tengah (Siganteng) adalah program dari Provinsi Jawa Tengah untuk pengajuan izin terkait ESDM di Jawa Tengah.***
Penulis: Muhamad Rifki.
Editor: Annisaa Rahmah.
