Tuturpedia.com – Ramai soal dugaan pencatutan sepihak nama dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga Jakarta, demi memuluskan jalan bagi Dharma Pongrekun-Kun Wardhana maju di Pilgub Jakarta 2024.
Teranyar, Anies Baswedan melalui media sosial juga mengungkap bahwa KTP kedua anaknya turut dicatut untuk mendukung Dharma Pongrekun. Tak hanya nama dua anaknya, Anies juga mengatakan KTP adik beserta tim yang bekerja sama dengannya turut dicatut.
“Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen,” cuit Anies dalam akun X @aniesbaswedan dikutip Jumat (16/8/2024).
Sebelumnya, seorang warganet juga memviralkan adanya dugaan kebocoran data NIK KTP ini dalam proses Pilkada Jakarta.
Akun @ayamdreampop di media sosial X mengaku resah, NIK KTP miliknya tercatat mendukung Dharma Pongrekun dan Kun Wardana. Dukungan itu terdaftar di laman infopemilu.kpu.go.id.
“Warga Jakarta cek KTP lo pada sekarang! Gua gak tau ini siapa dan gua gak pernah merasa daftarin dukungan gua ke orang ini, tiba-tiba NIK gua dicatut sebagai pendukung dua orang ini buat jadi Cagub-Cawagub DKI?” tegas sang pemilik akun.
Sosok Dharma Pongrekun Percaya Konspirasi
Saat ini pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana diketahui memenuhi syarat maju sebagai bakal cagub-cawagub Jakarta jalur independen.
Total ada 826.766 data dukungan yang lolos verifikasi administrasi KPU. Setelah verifikasi faktual, kedua data dukungan milik pasangan tersebut diakumulasi dengan total 183.001 data dukungan melalui verfak kesatu dan 494.467 dukungan di verfak kedua.
Hasilnya didapati data dukungan yang diperoleh Dharma dan Kun telah melebihi syarat minimal pilkada jalur Independen, yakni sebesar 618.968 dukungan yang tersebar di empat wilayah kabupaten/kota di Jakarta.
Dharma Porengkun sendiri merupakan pensiunan polisi. Ia terakhir kali menjabat analis kebijakan utama di Lemdiklat Polri sebelum pensiun. Dharma sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala BSSN dan Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri.
Sementara Kun Wardana merupakan dosen tetap di Institut Sains dan Teknologi Nasional.
Dharma pernah viral di masa pandemi Covid-19 lantaran mengeluarkan statement kontroversial di sebuah podcast bersama dr.Richard Lee. Ia menceritakan konspirasi dalang pandemi Covid-19, yang menurutnya sudah direncanakan sejak tahun 2010 oleh Rockefeller Foundation.
Sosoknya memang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial. Selain konspirasi Covid, Dharma juga pernah mengakui bahwa dirinya tidak mempercayai vaksin Covid-19. Menurutnya vaksin Covid-19 adalah berhala, sehingga dirnya memilih untuk tidak melakukn vaksinasi.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah















