Jateng, Tuturpedia.com – Menjelang acara puncak Haul Sunan Pojok yang akan berlangsung pada Kamis, 1 Agustus 2024, ratusan pedagang kaki lima (PKL) baik dalam maupun luar daerah, mulai memadati area Alun-alun Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Dari pantauan Tuturpedia.com pada Selasa (30/7/2024) sore, ratusan pedagang yang tidak hanya datang dari kota dengan julukan penghasil minyak dan jati ini, baik mulai dari kemarin maupun hari ini telah berdatangan serta mendirikan tenda di area alun-alun, bahkan hingga di depan Kompleks Makam Sunan Pojok di sisi timur untuk menjajakan dagangannya.
Tampak para pedagang ini menjajakan dagangannya mulai dari suvenir kerajinan tangan, perlengkapan muslim, mainan anak-anak, jenang, dodol, dan lain sebagainya.
Salah satu pedagang jenang gunting asal Kabupaten Demak, Sarip, mengatakan bahwa sejak kemarin tempat dagangannya sudah selesai didirikan. Sehingga sudah bisa berjualan.
“Mulai kemarin, tenda untuk berjualan jenang dan dodol, mulai saya dirikan dan sudah siap. Alhamdulillah selama saya berjualan di Blora mendapatkan berkah dan barokahnya, selalu laris,” ucapnya.

Dirinya pun mengaku bahwa setiap ada momen Haul Sunan Pojok di Kabupaten Blora, tidak mau ketinggalan untuk berjualan.
“Setiap hari saya berjualan jenang dan dodol di Kompleks Makam Sunan Kalijaga yang berada di lingkungan Kadilangu Kabupaten Demak. Dan kalau ada Haul Sunan Pojok seperti di Blora ini, saya selalu datang untuk mencari keberkahan lewat berdagang,” ungkapnya.

Terlepas dari itu, Ketua Panitia H. Surat melalui anggota panitianya yakni Dewangga, menuturkan bahwa kurang lebih 250 pedagang baik dalam kota maupun luar Kota Blora sudah memadati sejak Senin (29/7/2024) kemarin.
“Jadi, ramainya pedagang ini kan rangkaian dari kegiatan Haul Sunan Pojok. Biasanya, baik sebelum maupun acara puncaknya sudah kedatangan jemaah peziarah dari luar kota ada, dalam kota juga ada. Dan memang paling banyak dari Blora sendiri. Akan tetapi, peziarah dari beberapa wilayah kota lain, mungkin seperti besok itu ada yang dari Tuban, Surabaya, serta Boyolali. Apalagi yang dari Boyolali, karena Mbah Pojok Putri itu dimakamkan di Boyolali,” terangnya.
“Tak hanya jemaah para peziarah, pedagang-pedagang ini sendiri juga sudah silih berganti berdatangan. Dan para pedagang kebanyakan dari luar kota. Totalnya kurang lebih 250 pedagang, baik dari dalam maupun luar kota,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan bahwa ciri khas para pedagang untuk menjajakan dagangannya di Haul Sunan pojok adalah jenang gunting dan dodol.
“Ciri khasnya di haul ini adalah pedagang yang menjajakan dagangan jenang dan dodolnya. Selain itu, juga suvenir, perlengkapan muslim, kerajinan tangan, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Menurutnya, jenang ini dalam arti untuk disajikan masyarakat Blora maupun luar Blora.
“Ketika habis ziarah bawa oleh-olehnya beli jenang gunting serta dodol. Dan puncak Haul Sunan Pojok ini jatuh pada tanggal 1 Agustus 2024, di hari Kamis malam Jumat,” tandasnya.***
ADV Dinkominfo Blora
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro.
Editor: Annisaa Rahmah.