Tuturpedia.com – Pengumuman penting untuk para penggemar Red Squad 48 Group, kini giliran Reva Fidela, yang akrab disapa Adel, lulus dari JKT48.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Adel dalam pertunjukan teater setlist “Aturan Anti Cinta” (Renai Kinshi Jourei) pada Kamis (6/6/2024).
Sebagai anggota generasi kedelapan, Adel mengumumkan kelulusannya setelah lima tahun menjadi bagian dari JKT48.
Melalui akun Instagram pribadinya, Adel kembali mengumumkan kabar ini dan mendapat dukungan hangat dari rekan-rekannya di JKT48 serta para penggemar melalui kolom komentar.
Adel menyampaikan pengumuman kelulusannya pada saat akhir pertunjukan teater. Ketika anggota lainnya membungkuk untuk mengucapkan salam perpisahan, Adel tetap berdiri dan berkata:
“Halo, aku boleh ngomong sebentar?,” tutur Adel.
Hal ini segera memicu reaksi cemas dari para penggemar dan anggota lainnya.
“Aku Adel dari generasi ke-8 mengumumkan untuk segera lulus dari JKT48,” lanjut Adel.
Perjalanan Karier Adel JKT48
Dalam pidato kelulusannya, Adel menceritakan perjalanan kariernya di JKT48.
“Cuma aku rasa perjalanan aku di sini sudah cukup dan aku ingin menulis cerita baru dan pengalaman baru yang akan aku coba di tempat lain, jadi dukung aku terus yaaa dan JKT48,” tulis Adel melalui Instagram pribadinya.
Adel mengenang momen awal bergabung dengan JKT48. Saat itu, ia masih sangat muda, berusia 12 tahun dan merasa seperti kertas kosong tanpa kemampuan dasar sebagai anggota JKT48.
Ia tidak bisa menari, berbicara di depan umum, atau berpose di depan kamera, bahkan tidak mengenal kepribadiannya sendiri.
Namun, dengan tekad yang kuat, Adel belajar sedikit demi sedikit tentang bagaimana tampil di atas panggung, berinteraksi dengan penggemar dan berteman dengan anggota lainnya.
Dalam unggahannya, Adel mencatat perjalanan kariernya yang dimulai saat ia berusia 12 tahun hingga kini, saat ia akan berusia 18 tahun pada bulan Juli mendatang.
“Waktu aku awal masuk JKT, umur aku 12 tahun ya, sampai sekarang udah mau 18, bulan Juli nanti. Di grup ini aku menghabiskan masa remaja aku,” ucap Adel.
Selama kariernya, Adel menghadapi berbagai tantangan, termasuk rasa takut dan khawatir ketika dipromosikan ke Tim T. Ia merasa belum bisa memberikan yang terbaik pada saat itu.
“Waktu aku dipromosikan ke tim T, aku takut. Aku takut gabisa ngasih yang terbaik. Karena disitu aku merasa masih banyak kurangnya,” kata Adel.
Ketika JKT48 memasuki era baru dan melakukan restrukturisasi, Adel berhasil mempertahankan posisinya meskipun merasa bingung mengapa ia yang terpilih, mengingat ia masih memiliki sedikit penggemar.
“Masuk ke New Era, disitu aku bingung kenapa aku yang dipilih dari banyaknya member-member. Karena disitu orang yang ngeliat aku juga masih dikit. Aku ngerasa diri aku juga siapa gitu loh,” jelasnya.
Adel merasa puncak kariernya tercapai pada tahun 2024 saat ia berpartisipasi dalam single original ketiga JKT48 berjudul “Magic Hour.”
“Terakhir aku bisa dikasih kepercayaan untuk ikut serta dalam single ori JKT48 yang ke-3, aku senang banget dan berterima kasih sama semua yang sudah dukung aku,” tambahnya.
Namun, ia juga mengalami masa sulit, termasuk cedera pinggang yang membuatnya down selama setengah tahun. Meskipun begitu, ia berhasil pulih dan melanjutkan kariernya dengan penuh semangat.
“Ada di saat aku lagi semangat-semangatnya, sangat disayangkan aku mendapatkan cedera pinggang yang bikin aku sangat down selama setengah tahun,” ujar Adel.
Adel mengakhiri perjalanannya dengan penuh rasa syukur dan kenangan indah bersama anggota dan penggemar JKT48.
Biodata dan Karya Adel JKT48
Reva Fidela Adel Pantjoro, yang dikenal dengan nama panggung Adel JKT48, lahir di Jakarta pada 14 Juli 2006.
Ia bergabung dengan JKT48 pada tahun 2019 sebagai anggota generasi kedelapan. Adel memiliki golongan darah A dan berzodiak Cancer.
Selama kariernya di JKT48, Adel telah berpartisipasi dalam berbagai karya, termasuk single Darashinai Aishikata, Magic Hour, Ponytail Shushu (2023 Version), Ame no Doubutsuen (New Era Version), album JOY KICK! TEARS, This Is JKT48 New Era, dan Mahagita Vol. 2.
Penulis: Muhamad Rifki.
Editor: Annisaa Rahmah.















