Indeks
Event  

Hari Raya Galungan: Sejarah, Tanggal, dan Rangkaian Acaranya

Hari Raya Galungan yang dirayakan umat Hindu. Foto: Pixabay.com/chepopovich

Tuturpedia.com – Hari Raya Galungan merupakan hari besar yang diperingati oleh umat Hindu di Indonesia. 

Hari istimewa ini selalu diperingati setiap 6 bulan sekali dengan menggunakan kalender Bali, atau sama dengan 210 hari sekali.

Untuk tahun ini, Hari Raya Galungan diperingati pada 28 Februari 2024 dan 9 Maret 2024.

Lalu, apa sebenarnya sejarah di balik Hari Raya Galungan? apa juga rangkaian acara yang ada di dalam perayaan besar umat Hindu tersebut?

dikutip dari berbagai sumber, berikut ini informasi lengkap mengenai Hari Raya Galungan yang wajib kamu tahu! Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Sejarah Hari Raya Galungan

Diambil dari bahasa Jawa Kuno yang berarti bertarung. Hari Raya Galungan dirayakan di hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan) yang disimbolkan sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Minggu (25/2/24) Hari Raya Galungan juga diperingati umat Hindu untuk memperingati terciptanya alam semesta dan seluruh isinya.

Hari Raya ini diperingati sebagai bentuk rasa syukur dengan memberikan persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara (dengan segala manifestasinya).

Hari Raya Galungan juga identik dengan Penjor yang terpasang di pinggir jalan. Penjor yang terpasang merupakan aturan ke hadapan Bhatara Mahadewa.

Rangkaian Acara Hari Raya Galungan

Selama Hari Raya Galungan, umat Hindu akan menjalani beberapa tradisi. Dikutip dari laman Kecamatan Buleleng, Minggu (25/2/24) berikut ini beberapa tradisinya!

  • Tumpek Wariga: pada tradisi ini, umat Hindu akan menghaturkan banten (sesaji) yang berupa Bubuh (bubur) Sumsum yang berwarna. 
  • Sugihan Jawa: Pada hari ini umat Hindu melaksanakan upacara Mererebon. Upacara ini dilaksanakan untuk menetralisir dari segala sesuatu yang negatif.
  • Sugihan Bali: Tradisi ini bermaksud sebagai pembersihan diri secara fisik dengan cara mandi. Hal ini dilakukan untuk menyambut Hari Raya Galungan.
  • Hari Penyekeban: tradisi ini dilakukan dengan cara mengekang diri agar tidak melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agama.
  • Hari Penyajan: Pada tradisi ini umat akan digoda oleh Sang Bhuta Dungulan untuk menguji sejauh mana tingkat pengendalian diri umat Hindu untuk melangkah lebih dekat lagi menuju Hari Raya Galungan.
  • Hari Panampahan: Tradisi ini jatuh sehari sebelum Galungan. umat akan disibukkan dengan pembuatan penjor. 
  • Hari Raya Galungan: Pada hari besar ini, umat Hindu akan melakukan persembahyangan di rumah masing-masing hingga ke Pura. Biasanya pada hari besar ini, umat Hindu akan pulang ke kampung halamannya masing-masing dan menyempatkan untuk bersembahyang di sana.

Nah, itulah dia sedikit informasi mengenai Hari Raya Galungan yang dirayakan oleh umat Hindu setiap tahunnya. Semoga bisa menambah ilmu Tuturpedians semua, yah!***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version