Tuturpedia.com – Sudah tahu belum, bahwa setiap 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia?
Osteoporosis mungkin terdengar seperti masalah serius yang hanya dialami oleh orang tua, tapi percayalah, ini adalah topik yang penting untuk kamu ketahui sejak dini.Â
Osteoporosis adalah penyakit yang membuat tulang kita melemah. Lebih buruk lagi, penyakit ini seringkali tidak menunjukkan gejala apapun sampai suatu patahan terjadi.
Bayangkan kamu mengalami patahan tulang hanya karena jatuh atau bahkan saat melakukan hal-hal yang biasa-biasa saja. Itu sangat mengganggu dan berbahaya.
Nah, alasan ada Hari Osteoporosis Sedunia adalah untuk memberikan perhatian lebih kepada masalah ini.
Ini adalah saat ketika orang-orang di seluruh dunia bersatu untuk memberikan informasi, meningkatkan kesadaran, dan mendorong tindakan dalam mencegah dan mengobati osteoporosis.
Supaya kamu lebih aware dengan penyakit yang satu ini, hari ini akan menggali lebih dalam dunia osteoporosis yang penting kamu ketahui.
Mulai dari gejala, penyebab, pencegahan, hingga event hari osteoporosis di Indonesia akan kita bahas di sini! Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Sejarah Hari Osteoporosis Sedunia
Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day (WOD) pertama kali dirayakan pada 1998.
Dikutip dari laman Livemint, Jumat (20/10/23) hari ini didirikan oleh International Osteoporosis Foundation (IOF) sebagai upaya global untuk meningkatkan kesadaran tentang osteoporosis dan penyakit tulang lainnya.
Sebenarnya, alasannya sangat sederhana, sebab osteoporosis adalah masalah kesehatan yang serius, tapi sering kali tidak mendapat perhatian yang seharusnya.
IOF ingin mengubah itu. Mereka ingin membuat kita semua menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Setiap tahun, WOD memiliki tema berbeda untuk menggambarkan berbagai aspek dari masalah ini.
Acara-acara lokal dan kampanye di seluruh dunia diadakan pada hari itu untuk memberikan informasi, pengujian tulang, serta mempromosikan gaya hidup sehat.
Seperti yang dilakukan Kemenkes Indonesia, yang juga merayakan Hari Osteoporosis Sedunia ini dalam sebuah program.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Â dalam rangka Hari Osteoporosis Sedunia Tahun 2023, Rumah Sakit Ortopedi Prof.Dr.R Soeharso bersama PEROSI (Perhimpunan Osteoporosis Indonesia) dan PERWATUSI (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia) menyelenggarakan 3 (tiga) acara.
Acara pertama adalah seminar dengan topik Osteosarcopenia dan Latihan Penguatan yang digelar pada 13 Oktober 2023 kemarin.
Acara kedua adalah seminar medis yang menyampaikan tentang pengalaman penanganan osteoporosis di Rumah Sakit Ortopedi Soeharso Surakarta yang digelar pada 14 Oktober 2023.Â
Acara ketiga adalah kegiatan senam sehat sendi dan tulang di Car Free Day (CFD) Jl. Slamet Riyadi yang diselenggarakan pada 14 Oktober 2023
Jika dilihat dari acara yang diselenggarakan saat Hari Osteoporosis Sedunia berlangsung, ini menyadarkan kita jika hari peringatan ini memberikan kesempatan bagi kita semua untuk belajar lebih banyak tentang osteoporosis, bagaimana mencegahnya, dan mengapa kesehatan tulang itu penting.
Apa itu Osteoporosis? Bagaimana Gejalanya?
Osteoporosis adalah sebuah penyakit tulang yang bisa membuat tulangmu jadi lemah dan rapuh.
Ini seperti saat pondasi rumah menjadi sangat rapuh, yang bisa menyebabkan masalah besar.
Namun, gejala osteoporosis seringkali tidak terlihat secara jelas di awal, itulah yang membuatnya sangat berbahaya.
Dikutip dari laman National Institute of Health, gejala osteoporosis yang muncul biasanya termasuk:
- Tulang yang mudah patah: Ini adalah tanda yang paling umum. Kamu bisa mematahkan tulang lebih mudah daripada orang lain, bahkan hanya karena jatuh dari ketinggian yang tidak terlalu tinggi atau melakukan aktivitas yang seharusnya aman.
- Penurunan tinggi badan: Osteoporosis bisa menyebabkan tulang belakangmu mengalami pengerutan atau penurunan. Ini bisa membuatmu menjadi lebih pendek dari sebelumnya.
- Rasa sakit di punggung: Beberapa orang merasakan rasa sakit di punggung akibat pengerutan tulang belakang yang terjadi karena osteoporosis.
- Postur tubuh yang kurang baik: Kamu mungkin akan melihat perubahan pada postur tubuhmu, dengan bungkuk atau membungkukkan punggung.
- Risiko Patahan Pinggul: Patahan pinggul adalah masalah serius yang dapat timbul akibat osteoporosis, terutama pada orang lanjut usia.
Gejala osteoporosis bisa berkembang perlahan dan tanpa terasa, itulah mengapa mungkin sulit untuk memahaminya. Meskipun begitu, penting untuk menyadari risiko dan melakukan langkah-langkah pencegahan.
Terutama jika kamu memiliki faktor risiko seperti usia lanjut, riwayat keluarga dengan osteoporosis, atau gaya hidup yang tidak sehat.
Kamu bisa melakukan tes tulang atau berkonsultasi dengan dokter untuk menilai risikomu dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan tulangmu.
Penyebab Terjadinya Osteoporosis
Osteoporosis bisa muncul karena berbagai alasan, dan penting untuk kamu tahu penyebabnya. Jadi, apa yang bisa membuat seseorang terkena osteoporosis? Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut ini beberapa penyebabnya:
- Aging (penuaan): Salah satu penyebab utama osteoporosis adalah penuaan. Ketika kamu semakin tua, tulangmu cenderung melemah dan kehilangan kepadatan. Hal ini berarti risiko osteoporosis meningkat seiring bertambahnya usia.
- Faktor genetik: Riwayat keluarga juga bisa berperan. Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka kamu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit ini.
- Kurangnya kalsium dan vitamin D: Nutrisi seperti kalsium dan vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang. Jika kamu tidak mendapatkan cukup nutrisi ini melalui makanan atau paparan sinar matahari (yang membantu tubuh memproduksi vitamin D), maka risiko osteoporosis meningkat.
- Gaya hidup yang tidak sehat: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik dapat merusak kesehatan tulangmu. Kebiasaan-kebiasaan ini bisa mengurangi kepadatan tulang dan mempercepat perkembangan osteoporosis.
- Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti obat kortikosteroid dalam jangka panjang, dapat mempengaruhi kesehatan tulang. Jika kamu menggunakan obat-obatan semacam itu, kamu harus berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kesehatan tulangmu.
- Gangguan medis lain: Beberapa penyakit dan gangguan medis, seperti rheumatoid arthritis, penyakit tiroid, dan diabetes tipe 1, dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
- Kurangnya hormon: Menopause pada wanita dan penurunan hormon seks pria (andropause) bisa mempengaruhi kesehatan tulang. Penurunan hormon estrogen pada wanita setelah menopause adalah faktor risiko utama osteoporosis.
Memahami penyebab osteoporosis adalah langkah awal untuk mengambil tindakan pencegahan.
Jika kamu memiliki faktor risiko, penting untuk menjaga pola makan sehat, berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan, dan tetap aktif secara fisik untuk menjaga kesehatan tulangmu.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi risiko dan saran lebih lanjut.
Upaya Pencegahan Osteoporosis
Pencegahan osteoporosis adalah upaya yang lebih baik dilakukan daripada menjalani pengobatan. Tindakan yang kamu ambil sekarang dapat membantu menjaga kesehatan tulangmu di masa depan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa upaya pencegahan yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari osteoporosis:
- Konsumsi Makanan Kaya Kalsium: Kalsium adalah sahabat utama tulangmu. Pastikan kamu mendapatkan cukup kalsium melalui makanan seperti susu, yogurt, keju, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan. Jika sulit mendapatkannya dari makanan, pertimbangkan suplemen kalsium setelah berkonsultasi dengan dokter.
- Asupan Vitamin D: Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Kamu bisa mendapatkan vitamin D dari paparan sinar matahari, makanan seperti ikan berlemak, kuning telur, atau dari suplemen vitamin D jika diperlukan.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik, terutama olahraga beban, membantu membangun dan mempertahankan kepadatan tulang. Latihan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau angkat beban ringan sangat bagus untuk kesehatan tulangmu.
- Pantau Kesehatan Tulang: Jika kamu memiliki faktor risiko atau riwayat keluarga dengan osteoporosis, pertimbangkan untuk melakukan tes densitometri tulang. Ini akan membantu kamu mengetahui sejauh mana kesehatan tulangmu.
- Konsultasi dengan Dokter: Selalu baik untuk berbicara dengan doktermu tentang langkah-langkah pencegahan yang sesuai untuk situasi kesehatanmu. Mereka dapat memberikan nasihat khusus dan rekomendasi.
Jadi, sekarang kamu tahu mengapa “Hari Osteoporosis Sedunia” begitu penting, bukan?Â
Peringatan ini adalah saat kita semua bersatu untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan tulang dan bagaimana mencegah osteoporosis.Â
Penting untuk diingat, kesehatan tulang itu seperti aset berharga yang kamu bawa sepanjang hidup.
Dengan makan sehat, berolahraga, dan merawat dirimu sendiri, kamu bisa mengurangi risiko terkena osteoporosis.
Jadi, mari jaga kesehatan tulang kita, tidak hanya hari ini, tapi sepanjang tahun. Demi masa depan yang lebih kuat dan sehat!***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda