banner 728x250
Budaya  

Hari Batik Nasional: Mengetahui Sejarah Batik sebagai Duta Budaya di Indonesia!

Sejarah batik di Indonesia. Foto: unsplash.com/wafieqakmal
Sejarah batik di Indonesia. Foto: unsplash.com/wafieqakmal
banner 120x600

Tuturpedia.com – Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan batik, kan? Setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya yang diakui dunia, lho!

Batik merupakan kain khas Indonesia yang satu ini nggak cuma sekadar motif indah di pakaian, tapi juga punya nilai sejarah dan budaya yang mendalam. Tapi, kamu tahu nggak sih bagaimana sebenarnya perjalanan batik di Indonesia hingga bisa jadi simbol kebanggaan bangsa seperti sekarang? 

Yuk, kita telusuri lebih dalam sejarah batik yang ternyata penuh cerita menarik!

Asal-usul Nama Batik

TUTURPEDIA - Hari Batik Nasional: Mengetahui Sejarah Batik sebagai Duta Budaya di Indonesia!
Proses membatik. Foto: pixabay.com/mahmurmarganti

Sebelum membahas sejarahnya, tahukah kamu? Kalau nama batik berasal dari dua kata bahasa Jawa, yaitu “amba” yang berarti menulis dan “titik” yang berarti titik-titik kecil. Dua kata ini digabungkan berdasarkan proses pembuatan batik itu sendiri. 

Seperti yang kita tahu, pembuatan batik memang menggunakan canting untuk menulis atau menggambar berbagai pola di atas kain dengan lilin malam. Setelah itu, kain diwarnai dan bagian yang tertutup lilin akan membentuk motif yang diinginkan.

Sejarah Batik di Indonesia

TUTURPEDIA - Hari Batik Nasional: Mengetahui Sejarah Batik sebagai Duta Budaya di Indonesia!
Proses membatik. Foto: pixabay.com/anglesnviews

Sejarah batik di Indonesia punya akar yang sangat dalam dan kaya akan budaya. Dikutip dari laman Itjen Kemendikbud, Rabu (2/10/2024), kain batik sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno di Jawa, seperti Kerajaan Majapahit. 

Awalnya, batik hanya digunakan oleh kalangan bangsawan atau keluarga kerajaan sebagai simbol status sosial. Kegunaan batik terus berkembang hingga menjadi sarana persebaran agama Islam. Motif-motif batik pada masa itu pun punya makna filosofis yang berkaitan dengan kepercayaan dan tradisi.

Dalam perkembangannya, seni membatik mulai menyebar ke masyarakat umum, terutama di daerah-daerah seperti Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan. Setiap daerah punya gaya dan corak batik yang khas. 

Contohnya, Yogyakarta dan Solo terkenal dengan batik klasiknya yang menggunakan warna-warna gelap seperti coklat dan hitam, sedangkan Pekalongan lebih dikenal dengan batik pesisir yang cenderung lebih cerah dan penuh warna.

Kini, batik telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia pada tahun 2009 dan Hari Batik Nasional pun ditetapkan sebagai bentuk penghormatan atas pencapaian tersebut.

Jadi, itulah sejarah singkat tentang batik yang ternyata memiliki makna mendalam di setiap goresan motifnya. 

Di Hari Batik Nasional ini, kamu bisa ikut merayakan dengan mengenakan batik dan menyebarkan kebanggaan terhadap warisan budaya yang sudah diakui dunia. Yuk, lebih tunjukkan rasa banggamu dengan budaya Indonesia dan tunjukkan kalau batik bisa jadi bagian keren dari gaya hidup sehari-hari!***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah