Tuturpedia.com – Pada hari Rabu (14/8/2024) harga minyak dunia tercatat naik menyusul data yang menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah AS dan meningkatnya konflik geopolitik di Timur Tengah.
Ketegangan geopolitik global yang sedang berlangsung sangat berdampak pada harga minyak dunia.
Sebelumnya, Departemen Pertahanan AS mengumumkan rencana untuk mengerahkan kapal selam rudal ke Timur Tengah, ketika Israel bersiap menghadapi potensi serangan militer oleh Iran menyusul pembunuhan seorang pemimpin Hamas.
Komando Pusat Amerika Serikat juga melaporkan pada hari Selasa (13/8/2024) bahwa mereka telah menghancurkan dua kapal Houthi di Laut Merah karena merasa adanya ancaman terhadap pasukan AS dan koalisi di wilayah tersebut.
Hal ini menyusul kelompok Houthi Yaman yang menargetkan kapal kargo yang terkait dengan Israel sebagai solidaritas dengan Jalur Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Laut Merah sendiri adalah jalur utama pengiriman minyak dan bahan bakar, yang belakangan ini mengalami peningkatan kekhawatiran mengenai gangguan pasokan akibat ketegangan ini, sehingga mendorong kenaikan harga.
Bukan hanya itu, Rusia telah memulai evakuasi besar-besaran terhadap warga sipil dari Kursk dan Belgorod seiring kemajuan pasukan Ukraina. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa situasi ini dapat meningkat menjadi konflik regional yang lebih luas.
Di sisi lain, penurunan cadangan minyak mentah komersial AS mengindikasikan menguatnya permintaan dalam negeri dan berkontribusi pada kenaikan harga. Angka resmi dari Energy Information Agency (EIA) akan dirilis hari ini, dengan konfirmasi penurunan persediaan kemungkinan akan mendorong harga lebih tinggi.
Atas kenaikan harga ini, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) memprediksi produksi yang lebih kuat dan permintaan yang lebih lemah membatasi kenaikan harga lebih lanjut.
Dikutip dari laman Anadolu Ajansi, Kamis (15/8/2024), pada patokan Internasional, minyak mentah Brent naik 0,7% menjadi $81,25 per barel pada pukul 10:44 waktu setempat (0744 GMT), naik dari penutupan sesi sebelumnya sebesar $80,69.
Sedangkan, dalam patokan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) meningkat 0,7% menjadi $78,92 per barel, menyusul penutupan $78,35 di sesi sebelumnya.
Kedua acuan tersebut naik setelah data yang dirilis Selasa (13/8/2024) malam oleh American Petroleum Institute (API) menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebesar 5,20 juta barel, dibandingkan dengan prediksi pasar yang berkurang sebesar 2 juta barel.
Sementara itu, harga emas dan minyak mengalami sedikit penurunan selama sesi Asia pada hari Rabu (14/8/2024). Hal ini terjadi karena adanya penghindaran risiko mereda seiring dengan pulihnya pasar saham di seluruh Asia, khususnya di Jepang.
Meskipun terjadi penurunan, kedua harga komoditas utama tersebut kemungkinan akan menghadapi tekanan kenaikan lebih lanjut mengingat kondisi makro ekonomi saat ini.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah