Indeks

Harga Minyak Dunia Kemungkinan Besar Naik Setelah Ketegangan Timur Tengah Makin Terjadi

Harga minyak dunia kemungkinan besar naik akibat ketegangan di Timur Tengah. Foto: freepik.com/atlascompany
Harga minyak dunia kemungkinan besar naik akibat ketegangan di Timur Tengah. Foto: freepik.com/atlascompany

Tuturpedia.com – Dalam beberapa minggu terakhir, serangan rudal dan drone terhadap kapal kargo terjadi di Laut Merah, Timur Tengah

Hal ini telah menyebabkan gangguan terbesar terhadap perdagangan global setelah pandemi Covid-19, salah satunya minyak.

Meskipun pasokannya tertunda karena konflik tersebut, harga minyak juga tetap dinilai stabil hingga saat ini.

Perang Israel di Gaza memicu pemberontak Houthi di Laut Merah. Dengan menargetkan kapal-kapal yang dianggap memiliki hubungan dengan Israel, mereka berusaha memaksa Tel Aviv untuk menghentikan perang dan menerima bantuan kemanusiaan penuh ke Gaza. 

Dikutip Tuturpedia dari laman Al Jazeera pada Sabtu (13/1/2024), Houthi telah melancarkan setidaknya 26 serangan terpisah sejak 19 November lalu terhadap kapal barang dagang.

Karena serangan tersebut, beberapa perusahaan pelayaran terbesar di dunia telah menangguhkan transit di wilayah tersebut dan memaksa kapal-kapal berlayar di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan. 

Itu adalah rute yang lebih panjang dan telah menaikkan tarif angkutan karena kenaikan biaya bahan bakar, awak kapal, dan asuransi.

Seorang pialang kapal bernama Clarkson mengatakan ada sekitar 24.000 kapal melintasi Terusan Suez pada tahun lalu.

Jumlah tersebut setara dengan sepersepuluh perdagangan global, termasuk 10 persen minyak yang diangkut melalui laut dan 8 persen gas alam cair.

Kapal-kapal yang melintasi Terusan Suez mempunyai arti strategis yang lebih besar sejak perang di Ukraina.

Hal ini dikarenakan sanksi Rusia yang membuat Eropa lebih bergantung pada minyak dari Timur Tengah, yang faktanya memasok sepertiga minyak mentah ‘brent’ dunia.

Namun, ketegangan yang terjadi di Palestina dan berdampak ke Iran terutama di sekitar Hormuz, dapat memengaruhi harga minyak itu sendiri.

Sekitar 17 juta barel minyak mentah yang hampir seperenam pasokan global, diangkut setiap hari melalui Selat Hormuz, antara Teluk Arab dan Teluk Oman.

Jika Iran terlibat aktif dalam konflik (Israel-Palestina) tersebut, Teheran (Ibu Kota Iran) dapat mengancam akan menutup saluran penting ini.

Penutupan saluran minyak itu dapat menyebabkan harga minyak mentah melonjak sebesar 20 persen dalam sebulan dan dapat lebih tinggi lagi setelahnya.

Menurut Reuters pada Sabtu (13/1/2024), di balik keterlibatan Iran di konflik tersebut, gangguan di ladang minyak utama Libya karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah juga mengganggu pasokan minyak global. 

Alhasil, pada hari Rabu (10/1/2024) diketahui harga minyak mentah dunia meningkat sebanyak 3% atas ketegangan konflik geopolitik tersebut.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah

Exit mobile version