Tuturpedia.com – Harga beras terus naik di pasaran, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir beri tanggapan begini.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber pada Selasa (13/2/2024), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengunjungi pasar ritel Robinson Ramayana Ciplaz Klender, Jakarta Timur pada Senin (12/2/2024).
Erick Thohir terlihat tak sendiri, ia didampingi oleh Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi. Kunjungannya tersebut dilakukan di tengah harga beras yang makin naik di pasaran.
Erick mengaku jika kunjungannya tersebut dilakukan guna mengecek stok beras Bulog untuk program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar.
Erick sendiri mengaku bahwa harga beras memang sedang naik di pasaran, namun hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan hampir di seluruh negara di dunia.
“Kalau harga melonjak itu bukan hanya di Indonesia, di seluruh dunia. Di seluruh (dunia), semua harga pangan memang sedang meningkat,” ujar Erick Thohir.
Menteri BUMN tersebut sempat mengungkapkan faktor kenaikan harga beras yang terus terjadi, di antaranya ialah karena kondisi geopolitik yang makin memanas di sejumlah negara, termasuk perang yang terjadi di Gaza.
Menurutnya situasi tersebut dapat mengganggu proses distribusi pangan.
“Memang harga beras dan pangan dunia sedang naik. Ini karena tentu situasi geopolitik, ada peperangan di beberapa negara, ada penjajahan di saudara kita di Gaza,” kata Erick.
Oleh karena itu, Erick mengatakan jika pemerintah sudah menyiapkan operasi pasar dengan menyalurkan beras untuk stabilisasi. Operasi pasar yang dilakukan guna mengatasi lonjakan harga.
Pemerintah akan menggelontorkan beras ke ritel modern sebanyak 5000 ton merek SPHP dan juga 230 ton beras komersial. Rencananya, beras akan mulai didistribusikan mulai Rabu, 13 Februari 2024.
“Kita membanjiri pasar lagi, tetapi tentu masyarakat yang memilih mau beli beras yang tipe apa, dari berbagai macam, tentu sesuai kebutuhan masing-masing individu,” ucapnya.
Menurut Erick, upaya pemerintah dalam mengatasi harga beras yang terus naik selain mendistribusikan beras ialah dengan menjalankan program bantuan pangan yang akan menyasar sekitar 22 juta keluarga di mana setiap keluarga akan menerima beras sebanyak 10 kg.
Diketahui menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras di pasaran sudah menyentuh harga Rp14.200 per kg untuk jenis beras kualitas bawah I dan Rp13.400 per kg untuk beras kualitas bawah II. Sedang untuk beras kualitas medium I mencapai harga Rp14.850 per kg dan beras kualitas medium mencapai Rp15.750 per kg.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah
