Tuturpedia.com – Kenaikan harga beras diprediksi masih akan terus berlangsung hingga bulan Maret 2024 mendatang.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Sabtu (24/2/2024), Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) memprediksi jika kenaikan harga beras masih akan terjadi hingga bulan Maret 2024.
Hal tersebut dikarenakan para petani belum juga memasuki musim panen raya.
Menurut Zulkifli Rasyid, Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), kondisi cuaca yang tak pasti menyebabkan musim panen menjadi tak jelas.
“Sebenarnya kita sudah panen, tetapi ada kegagalan panen istilahnya. Terlebih cuaca tidak jelas, ada El Nino ditambah lagi, di daerah panen padinya belum menentu,” ucapnya.
Oleh karena itu pula, harga beras masih belum dapat dipastikan bisa kembali normal. Diketahui, saat ini harga beras medium stabilisasi pasokan serta harga pangan (SPHP) dibanderol dengan harga Rp10.900 per kilogram.
Tarif itu sudah sesuai dengan eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun, masih ada juga pedagang yang menjual beras SPHP dengan harga mulai dari Rp11.000 per kilogram hingga Rp11.500 per kilogram.
Zulkifli menjelaskan jika sudah masa panen, dapat dipastikan beras akan turun, namun hal sebaliknya justru akan terjadi jika para petani mengalami gagal panen.
“Kalau sudah terjadi panen raya, dapat dipastikan harga beras turun. Tapi kalau setidaknya terjadi gagal panen, kami belum tahu seperti apa ke depannya,” kata Zulkifli.
Zulkifli memprediksi jika harga beras bisa kembali normal usai panen raya dan itu diprediksi terjadi pada pertengahan atau akhir bulan Maret 2024.
“Jadi pertengahan bulan Maret atau sampai akhir Maret yang akan datang, harganya masih sama. Sekarang sih sudah panen, tetapi kalau yang terjadi malah gagal panennya, nah disitulah panen belum bisa memenuhi harapan kita,” tutur Zulkifli.
Meskipun masih belum ada kejelasan mengenai panen raya, namun Zulkifli menegaskan bahwa stok beras masih terpantau aman. Bahkan stok beras bulog masih tersedia mencapai 1,3 juta ton.
Sehingga ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena stok beras bulog masih tersedia.
“Saat ini stok beras Bulog masih tersedia. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir sampai lebaran (Idul Fitri). Bulog dan Bapanas (Badan Pangan Nasional) sudah mengatakan ke kami, sampai detik ini masih tersedia 1,3 Juta ton untuk se-Indonesia,” ungkap Zulkifli.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah















