Tuturpedia.com – Kompetisi sepak bola di Olimpiade Paris 2024, Prancis direncanakan mulai berlangsung pada Rabu, 24 Juli 2024.
Bukan hanya Indonesia yang ingin tergabung dalam Olimpiade Paris 2024, tetapi ada Guinea yang juga akan berupaya menjadi salah satu dari 16 tim.
Usai kekalahan dari Irak pada perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024, timnas U-23 Indonesia dipastikan akan melawan Guinea di Centre National du Football de Clairefontaine, Prancis, pada Kamis (9/5/2024).
Laga tersebut merupakan bagian dari AFC-CAF play-off, yang mana Guinea sebagai peringkat keempat di Piala Afrika U-23 2023 dan Indonesia peringkat keempat dari Piala Asia U-23 2024 akan dipertemukan.
Pelatih timnas U-23 Guinea, Kaba Diawara, mengungkapkan tentang play-off dalam wawancara bersama FIFA yang diunggah pada Selasa, 30 April 2024.
Kaba mengatakan, terakhir Guinea turut serta dalam Olimpiade ialah tahun 1968. Artinya sudah 56 tahun berlalu, tetapi semangat juang untuk lolos belum usai melalui kesempatan play-off.
“Bagi saya, ini adalah perpaduan emosi yang nyata. Saya merasa khawatir, terhormat dan bangga pada saat yang bersamaan. Terakhir kali Guinea ikut serta dalam turnamen sepak bola Olimpiade adalah pada tahun 1968, jadi kami harus berjuang untuk lolos lagi,” ucap Kaba Diawara dalam wawancaranya.
Menurut dia, finisnya Guinea pada posisi empat di Piala Afrika U-23 membuat asa itu tetap hidup menjemput posisi di Olimpiade.
“Tempat keempat kami di Piala Afrika U-23 menjaga harapan kami untuk Paris 2024 tetap hidup dan kami yakin kami bisa melakukannya dengan sepenuh hati. Jika Anda seorang pencinta olahraga, merupakan suatu kebanggaan untuk ambil bagian dalam Olimpiade,” terangnya.
Di sisi lain, perlu diketahui bahwasanya apabila Guinea lolos dalam play-off nanti, skuad Kaba Diawara akan bersama Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru di Grup A Olimpiade.
Kaba Diawara, selaku pelatih Guinea kelahiran Prancis pun mengakui jika tim-tim di Grup A ialah maut.
“Kami akan berada di grup maut, seperti halnya kami di AFCON terakhir. Tidak ada kesempatan untuk bersantai atau terlalu memikirkan banyak hal, yang mana hal itu bagus untuk kami,” ujarnya.
Mantan pemain PSG itu juga menuturkan bahwa ia bersama timnya membawa keteguhan untuk memenangkan pertandingan.
Rupanya pemain muda menjadi fokus bagi Kaba terhadap Guinea, yang bertujuan untuk membentuk dan membangun fondasi lebih kuat untuk beberapa tahun ke depan.
“Ketika saya mengambil alih tim nasional dan mempresentasikan proyek saya kepada federasi, salah satu hal pertama yang saya katakan adalah bahwa kami harus fokus pada pemain muda, bahwa kami harus membangun fondasi yang kuat untuk sepuluh tahun ke depan,” tuturnya.
Harap Guinea Lolos dan Bermain di Parc des Princes
Dari tujuh stadion yang akan dipakai untuk turnamen sepak bola, salah satunya adalah Parc des Princes. Kaba merasa teringat akan stadion yang satu ini, di mana dahulu ia pernah bermain.
“Jika kami berhasil lolos, saya pikir Guinea bisa bermain di Parc des Princes, tempat saya dahulu bermain. Saya akan merasa seperti mengambil langkah mundur ke masa lalu,” kata dia.
Baginya, jika kesempatan itu menjadi nyata, tentu membuatnya sadar bahwa dirinya telah berkembang sebagai ‘peran’ yang lain.
“Ini akan menjadi sangat emosional bagi saya dan tim nasional, yang memiliki beberapa pemain berkewarganegaraan ganda kelahiran Prancis,” sambungnya.***
Penulis: Annisaa Rahmah.