banner 728x250

Hamas Sebut Netanyahu Kembali Merencanakan Syarat Baru yang Menghambat Gencatan Senjata

Netanyahu diperkirakan akan minta syarat baru dalam perundingan gencatan senjata yang akan dilanjutkan pekan ini. Foto: x.com/netanyahu
Netanyahu diperkirakan akan minta syarat baru dalam perundingan gencatan senjata yang akan dilanjutkan pekan ini. Foto: x.com/netanyahu
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Di hari Minggu (18/8/2024) Kelompok Islam Palestina, Hamas mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menetapkan persyaratan baru dalam proposal gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza yang dinegosiasikan di Doha pada hari Kamis dan Jumat kemarin. 

Hal ini dipastikan akan memengaruhi proses penyelesaian dari perundingan gencatan senjata terbaru dan yang akan dimulai kembali pada pekan ini. 

“Proposal baru ini memenuhi persyaratan Netanyahu dan selaras dengan persyaratan tersebut, khususnya penolakannya terhadap gencatan senjata permanen, penarikan penuh dari Jalur Gaza, dan desakannya untuk melanjutkan pendudukan Persimpangan Netzarim (yang memisahkan bagian utara dan selatan Gaza). Dia (Netanyahu) juga (akan) menetapkan persyaratan baru dalam berkas pertukaran sandera dan mencabut persyaratan lain, yang menghambat penyelesaian kesepakatan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Hamas menyebutkan Netanyahu masih berusaha untuk menyabotase upaya mediator dan memperpanjang perang dengan memberikan persyaratan-persyaratan baru seperti yang terjadi pada perundingan sebelumnya. 

Selama berbulan-bulan, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menjamin pertukaran sandera-tahanan dan gencatan senjata, namun usaha tersebut belum berhasil. 

Satu-satunya gencatan senjata pernah terjadi selama seminggu yang berakhir pada tanggal berakhir pada 1 Desember 2023 kemarin. Gencatan senjata ini melahirkan pertukaran sandera dengan imbalan tahanan Palestina.

Israel hingga saat ini diketahui masih melakukan invasi ke beberapa daerah di Palestina. Seperti yang terjadi pada hari Minggu (18/8/2024) kemarin, mereka kembali menyerang Jalur Gaza dengan serangan udara. Setidaknya pada serangan tersebut ada sebanyak 16 orang tewas.

Selain itu, di hari yang sama, serangan Israel juga terjadi di beberapa daerah di selatan Kota Khan Younis juga menyebabkan enam warga Palestina tewas.

Otoritas Kesehatan Palestina menyebutkan bahwa hingga Senin, 19 Agustus 2024, Israel telah membunuh lebih dari 40.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 92.600 orang yang sebagian besar perempuan dan anak-anak. 

Sebagian besar wilayah Gaza juga telah hancur akibat serangan dan blokade makanan, air bersih, hingga obat-obatan memperparah kondisi para pengungsi di Palestina.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah