banner 728x250

Hadiri Rakornas PAN, Prabowo Beri Pesan Begini untuk Pihak yang Tak Mau Diajak Kerja Sama

TUTURPEDIA - Hadiri Rakornas PAN, Prabowo Beri Pesan Begini untuk Pihak yang Tak Mau Diajak Kerja Sama
Pesan Prabowo untuk pihak yang tidak mau diajak kerja sama. Foto: Instagram.com/prabowo
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Hadiri acara Bimtek dan Rakornas PAN di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/5), Prabowo beri pesan begini untuk pihak yang tak mau diajak kerjasama. 

Ia mengatakan dirinya akan terus berjuang bersama semua kekuatan dari seluruh pihak yang mau diajak kerja sama. Sedangkan, menurutnya, bagi pihak yang tak mau diajak kerja sama diminta untuk jangan mengganggu. 

“Saya akan berjuang terus bersama semua kekuatan yang mau diajak kerja sama, yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan silakan jadi penonton yang baik, tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama ya jangan mengganggu,” pesan Prabowo. 

Lebih lanjut, presiden terpilih sekaligus Menteri Pertahanan ini menyebut akan bekerja untuk mengamankan kekayaan bangsa Indonesia dan juga ingin menghilangkan kelaparan masyarakat di Tanah Air. 

“Kita mau kerja. Kita mau mengamankan kekayaan bangsa Indonesia. Kita mau hilangkan kelaparan, tidak boleh ada orang Indonesia yang lapar, tidak boleh tidak boleh ada anak-anak Indonesia yang nangis karena tidak makan,” ungkapnya. 

Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya sudah dipilih oleh rakyat, sehingga ia siang malam berpikir untuk membuat masyarakat Indonesia tidak ada lagi yang kelaparan. 

“Saya dipilih oleh rakyat siang dan malam kita berpikir siang dan malam, bagaimana rakyat Indonesia tidak ada yang lapar,  karena itu dari dulu swasembada pangan, kita perlu swasembada pangan,” imbuhnya. 

Ia dengan tegas menentang pihak yang mengatakan bahwa Indonesia lebih baik impor pangan ke negara lain, karena menurutnya hal tersebut membuat bangsa Indonesia jadi ketergantungan. 

“Ada tokoh-tokoh Indonesia pernah katanya lebih baik impor saja, geleng-geleng kepala saya. Saya tidak punya gelar PHD, tapi saya mengerti pemikiran-pemikiran yang tergantung, yang menggantungkan nasib bangsa dengan impor makan dari bangsa lain. Itu adalah pemikiran-pemikiran yang luar biasa gak benarnya,” tukasnya.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda