Tuturpedia.com – Presiden Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center, Melbourne, Australia pada Rabu (6/3/2024).
Dalam pidato sesi pleno KTT dan sehubungan dengan 50 tahun hubungan kemitraan, Jokowi menuturkan bahwa ASEAN dan Australia membagi tanggung jawab bersama untuk jaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.
“Sebagai mitra wicara tertua, mitra komprehensif strategis dan mitra penghubung dengan kawasan Pasifik, ASEAN, dan Australia sama-sama berbagi kawasan di mana stabilitas, perdamaian, dan kemakmurannya menjadi tujuan dan tanggung jawab kita bersama,” ucap Jokowi, dilansir Tuturpedia dari laman Presiden RI, Rabu (6/3/2024).
Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan bahwa ASEAN diprediksi bakal menjadi kekuatan ekonomi global serta menduduki peringkat keempat dunia di tahun 2040.
Memiliki populasi lebih dari 650 juta orang dengan sebagian besarnya tenaga kerja muda dan literasi teknologi yang tinggi, Jokowi menekankan pentingnya dukungan Australia dalam memaksimalkan potensi ini.
Maka dari itu, Jokowi mendorong kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi. Salah satunya lewat Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia 2040 guna mendorong investasi Australia di Asia Tenggara.
Jokowi berharap agar Australia dapat membuka lebar kesempatan investasi dari ASEAN ke Australia.
“Kita juga perlu optimalkan beberapa kerja sama seperti RCEP ASEAN-Australia-New Zealand FTA dan AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific). Saya apresiasi kehadiran PM Albanese pada AOIP tahun lalu di Jakarta dan saya harap komitmen Australia di AIPF senilai USD28,1 miliar dapat segera direalisasikan,” ujar Jokowi.
Di sisi lain, Jokowi pun menyoroti pentingnya investasi dan dukungan Australia di ASEAN dalam menghadapi perubahan iklim dan kerja sama di bidang ekonomi digital.
Baginya, dukungan Australia amat diperlukan, terutama dari segi investasi, transfer teknologi, hingga kemudahan akses pembiayaan inovatif.
“Saya juga mendorong pelaku bisnis Australia untuk dukung pembangunan EV ecosystem ASEAN seperti perusahaan nikel Australia Nickel Industries yang telah berinvestasi di Morowali, Sulawesi. Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminatif yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti saintifik,” tuturnya.
Sementara itu, mengenai kerja sama transformasi digital, Jokowi beri apresiasi atas dimulainya perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement pada tahun lalu.***
Penulis: Annisaa Rahmah.
