Indeks
Sports  

Haaland Balas Senggol Trent Alexander-Arnold, Singgung Titel Treble Winner Manchester City

Erling Haaland menanggapi komentar Trent Alexander-Arnold perihal trofi. Foto: x.com/ErlingHaaland
Erling Haaland menanggapi komentar Trent Alexander-Arnold perihal trofi. Foto: x.com/ErlingHaaland

Tuturpedia.com – Striker Manchester City, Erling Haaland, membalas komentar Trent Alexander-Arnold perihal trofi dengan respons yang tak kalah pedas.

Sebelumnya, bek Liverpool tersebut membuat pernyataan bahwa trofi yang telah dimenangkan The Reds jauh lebih bernilai ketimbang trofi Manchester City.

Menanggapi komentar tersebut, Haaland segera menyenggol pemain timnas Inggris itu yang belum pernah merasakan jadi treble winner.

Komentar Alexander-Arnold dan serangan balik Haaland terjadi jelang big match Liverpool kontra Manchester City, yang akan berlangsung pada Minggu (10/3/2024) di Anfield.

“Jika dia (Alexander-Arnold) ingin mengatakan itu, oke. Saya di sini sudah satu tahun dan saya memenangkan treble dan rasanya sangat luar biasa. Saya tidak yakin dia tahu perasaan seperti ini,” ujar Haaland kepada reporter pada Kamis (7/3/2024).

Haaland juga menambahi bahwa ia gagal paham mengapa Alexander-Arnold harus berkata seperti itu.

“Mereka bisa bicara sebanyak yang mereka mau atau dia bisa bicara sebanyak yang dia mau. Saya tidak tahu mengapa ia melakukannya, tapi saya tidak masalah,” imbuh striker timnas Norwegia itu.

Sejak Pep Guardiola datang ke Etihad Stadium tahun 2016, Manchester City terus panen trofi. Total, mereka telah menjuarai 14 trofi sejak 2016 hingga saat ini.

Sementara itu, Jurgen Klopp datang ke Anfield dan melatih Liverpool lebih dulu daripada kedatangan Guardiola, yaitu di tahun 2015.

Jika dibandingkan dengan perolehan trofi City, Liverpool “hanya” memperoleh tujuh titel juara selama bersama Klopp.

Menurut Alexander-Arnold dalam wawancaranya dengan majalah FourFourTwo, titel juara Liverpool lebih bernilai jika ia membandingkan kemampuan finansial kedua klub.

“Melihat lagi ke era sekarang, meskipun (City) telah menjuarai lebih banyak titel daripada kami dan mungkin lebih sukses, trofi kami akan bermakna lebih bagi kami dan penggemar karena kondisi keuangan kedua klub,” sebut Alexander-Arnold dalam wawancara tersebut.

“Bagaimana kedua klub membangun tim dan cara kami melakukannya, mungkin berarti lebih bagi penggemar kami. Sulit. Kami melawan mesin yang dibangun untuk menang. Itulah cara tergampang menjelaskan City dan manajemen mereka,” sambung bek Inggris berusia 25 tahun itu.***

Penulis: K Safira.

Editor: Annisaa Rahmah

Exit mobile version