Tuturpedia.com – Kuota internet di Indonesia yang masih belum merata dan banyak pihak yang masih kesulitan dalam mengakses internet membuat calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memberikan akses internet cepat dan gratis.
Yaitu program untuk seluruh pelajar di Indonesia melalui program unggulan Internet Super Cepat, Gratis, dan Merata.
Ganjar menyampaikan jika program kuota internet gratis ini nantinya akan ditujukan bagi pelajar untuk belajar, bukan untuk bermain game atau main-main. Sehingga penggunaannya harus diawasi.
“Kuota internet bulanan gratis itu untuk belajar. Tidak untuk main game atau bermain-main. Nah, agar kuota itu tidak disalahgunakan, memang semestinya diawasi,” kata Ganjar.
Program yang diinisiasi oleh Ganjar dan Mahfud ini nantinya juga akan didukung oleh smartphone atau laptop untuk para pelajar guna menunjang proses belajar dan pembelajaran diri mereka.
Nantinya program ini akan dikhususkan pada para pelajar di sekolah-sekolah seluruh Indonesia untuk mendukung kemajuan dunia pendidikan.
Ganjar menyebutkan jika di era digitalisasi seperti saat ini, internet menjadi salah satu kebutuhan dasar, terlebih bagi para pelajar untuk berkomunikasi, belajar, dan berkreasi. Hal tersebut bukan tanpa alasan ia usulkan, pasalnya ia mengaku telah melakukan riset untuk membuat program satu ini.
Apalagi setelah pandemi usai, beberapa proses belajar dan tugas mesti diselesaikan menggunakan fasilitas digital sehingga hal tersebut juga yang mendorong Ganjar dalam membuat program internet gratis.
“Pelajar akan mendapatkan kemudahan, karena kalau kita tanya kepada keluarga yang kurang mampu, ya membeli kuota itu cukup mahal ya dan mereka membutuhkan itu. Karena setelah pandemi ada banyak tugas yang mesti diselesaikan dengan menggunakan fasilitas digital, makanya inilah yang mendorong kita untuk membikin internet gratis,” papar Ganjar.
Tak hanya memberikan kuota internet dan smartphone serta laptop gratis bagi pelajar, Ganjar-Mahfud juga akan memperluas serta mempercepat proses pembangunan infrastruktur digital. Sehingga nantinya kecepatan internet yang tinggi dan merata akan terwujud di seluruh Indonesia.
Ganjar bahkan membandingkan internet Indonesia yang kalah cepat dengan negara-negara tetangga.
“Mosok internet di negara kita kalah cepat dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Sama Singapura kalah, sama Malaysia juga kalah, bahkan dengan Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar sampai Laos pun kita kalah. Kan ngisin-ngisini,” ungkap Ganjar.
Ganjar menambahkan jika masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum dapat mengakses internet, padahal internet sangat penting untuk berbagai macam keperluan.
“Kasihan juga kalau sekarang masih banyak dulur kita di Indonesia yang belum bisa akses internet. Padahal, internet itu penting untuk macam-macam keperluan. Untuk bantu belajar, bantu dodolan, dan lain-lain. Njih to?” ujarnya.
Pemberian internet gratis menjadi 1 dari 9 program unggulan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud yang nantinya akan didukung oleh pemberian smartphone atau laptop.
Akses internet gratis tersebut nantinya akan diberikan khusus untuk para pelajar tingkat SD, SMP, SMA, SMK, dan madrasah di seluruh Indonesia di mana tujuannya ialah untuk meningkatkan kesempatan belajar serta mengurangi kesenjangan digital.
Program internet gratis ini sempat disorot oleh Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Prof Dr Henri Subiakto yang menilai jika program ini dapat memberikan banyak manfaat.
Lebih lanjut, Prof Dr Henri Subiakto menilai jika program internet gratis dinilai lebih baik dibandingkan dengan program makan gratis.
Menurutnya, program internet gratis ini akan dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat indonesia di masa depan yang sudah berbasis digital.
“Program Ganjar yaitu internet gratis plus plus ini jelas lebih baik daripada program makan gratis. Program internet gratis untuk peningkatan kualitas SDM masa depan menghadapi dunia global berbasis digital, ini sangat dibutuhkan generasi muda untuk masa depan,” tutur Prof Dr Henri Subiakto
Dalam pandangan Henri, program ini nantinya akan memberikan layanan gratis seperti WiFi di seluruh sekolah-sekolah, pesantren, taman kota, perguruan tinggi hingga co-working space di seluruh Indonesia.
Meski demikian, Henri juga memperingatkan agar pemerintah dapat dengan tegas menjaga layanan ini bersih dari konten-konten yang melanggar UU seperti penipuan, pronografi, judi, dan sebagainya. Sehingga penting untuk dilakukan pemblokiran konten negatif.
“Yang penting pemerintahan baru nanti bisa lebih tegas menjaga bersihnya internet dari konten-konten yang melanggar UU, seperti penipuan, judi, pornografi, dan lain-lain. Pemblokiran konten negatif harus lebih efektif. Itu program yang ditunggu-tunggu masyarakat,” sebutnya.
Henri juga mengingatkan bahwa pemerintah harus memikirkan soal perubahan yang signifikan pada regulasi untuk meningkatkan digital sovereignty.
Kedaulatan digital ini nantinya mampu mengatur secara platform global yang sulit diatur secara lebih efektif, terlebih mengembalikan data pribadi orang Indonesia di dalam negeri.
Henri juga menyebutkan jika Ganjar-Mahfud merupakan orang hukum yang berpengalaman sehingga pasti mampu menangani masalah soal penataan regulasi dan meningkatkan kualitas SDM.
“Ganjar-Mahfud sebagai orang hukum dan berpengalaman pasti mampu meningkatkan kemampuan ini. Jadi selain penataan regulasi, juga peningkatan kualitas SDM. Ini bisa lewat program beasiswa maupun pelatihan digital bagi kalangan pejabat, profesional maupun level manajer,” imbuhnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah