Indeks
News  

Gunung Ile Lewolotok di NTT Kembali Erupsi

Gunung Ile Lewotolok erupsi. Foto: X.com/PVMBG_

Tuturpedia.com — Gunung Ile Lewolotok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi.

Erupsi tersebut terjadi pada Jumat (1/3/2024), pukul 13.13 WITA. Tinggi kolom abu tebal yang disebabkan oleh erupsi mencapai 900 meter, serta mengarah ke Timur.

Sebelumnya, akibat aktivitas Gunung Ile Lewolotok yang meningkat, gunung ini telah dinaikkan statusnya, dari Waspada menjadi Siaga.

Dikutip oleh Tuturpedia.com melalui berbagai sumber, laporan erupsi ini datang dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian.

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 33.7 mm dan durasi lebih 1 menit,” ucap Ara Kian.

Ara Kian juga mencatat, Gunung Ile Lewolotok telah mengalami beberapa kali gempa letusan. Mulai dari pukul 00.00-06.00 WITA, telah terjadi sebanyak 19 kali gempa letusan yang terjadi di puncak kawah gunung tersebut.

Berlanjut pada pengamatan pukul 06.00-12.00 WITA, terjadi lagi gempa letusan sebanyak 11 kali, dengan amplitudo 19,6-35,8 mm dalam durasi 43-68 detik.

Saat terjadi letusan, gunung terlihat cukup jelas, disertai asap kawah bertekanan lemah berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang mengarah ke timur. Tinggi kolom abu mencapai 900 meter dari puncak gunung.

Lava mengalir keluar ke arah Tenggara, dengan jarak kurang lebih 2 km dari kawah, juga ke arah Selatan dengan jarak sekitar 600 meter.

Gempa letusan tersebut mengakibatkan gemuruh yang cukup lemah di puncak gunung.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Ile Lewolotok dari Waspada menjadi Siaga pada Selasa, 27 Februari 2024.

Berdasarkan peringatan tersebut, PVMBG mengimbau agar masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektor selatan dan tenggara sejauh 4 km dari pusat aktivitas gunung.

Himbauan yang sama ditujukan kepada masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan dan Jontona, yang tinggal di sekitar gunung.

Mereka diharapkan selalu waspada akan potensi ancaman bahaya longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak gunung.***

Penulis: Ainusshoffa Rahmatiah

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version