Tuturpedia.com – Gunung Anak Krakatau yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali erupsi pada Jumat (15/12/2023).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat, erupsi terjadi pada pukul 06:58 WIB dan 07:39 WIB.
Menurut catatan yang dikutip dari situs Magma ESDM, pada pukul 06:58 WIB, erupsi gunung api ini mencapai 300 meter di atas puncak atau 457 meter di atas permukaan laut.
“Awan panas meluncur dengan intensitas sedang ke arah utara,” jelas ESDM. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 48 mm dan durasi 15 detik.
Kemudian pada pukul 07:39 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 200 meter di atas puncak atau 357 m di atas permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47 mm dan durasi 15 detik,” jelas ESDM.
Lantaran berpotensi terjadi erupsi yang lebih besar, masyarakat dan para wisatawan dilarang mendekati, atau beraktivitas di Gunung Anak Krakatau hingga radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Status Siaga III
Gunung Anak Krakatau saat ini berada di level Siaga III. Level ini menunjukkan aktivitas yang makin nyata atau gunung api mengalami erupsi. Ancaman bahaya erupsi bisa meluas, tapi belum mengancam pemukiman penduduk.
PVMBG menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih sangat aktif sejak erupsi 2018 yang telah mengubah morfologi tubuhnya, yang disertai dengan kejadian tsunami pada bulan Desember 2018.
Sejak 1 Januari hingga 14 Desember 2023, gunung api aktif yang memiliki ketinggian 195 meter di atas permukaan laut itu tercatat meletus sebanyak 129 kali.
Diketahui Gunung Anak Krakatau merupakan gunungapi yang terletak di Selat Sunda, tapi termasuk wilayah Provinsi Lampung.
Karakter Gunung Anak Krakatau
Melansir situs Magma Indonesia, Gunung Anak Krakatau adalah gunung jenis strato tipe A dan merupakan gunung api muda yang muncul dalam kaldera, pasca erupsi paroksimal tahun 1883 dari Kompleks Vulkanik Krakatau.
Aktivitas erupsi pasca pembentukan dimulai sejak 1927, pada saat tubuh gunung api masih di bawah permukaan laut.
Tubuh Anak Krakatau muncul ke permukaan laut sejak 1929. Sampai hari ini, Anak Krakatau berada dalam fasa konstruksi (membangun tubuhnya hingga besar).
Saat ini Gunung Anak Krakatau mempunyai elevasi tertinggi 156.9 meter dari muka laut. Karakter letusannya adalah erupsi magmatik yang berupa erupsi ekplosif lemah (strombolian) dan erupsi efusif berupa aliran lava.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Nurul Huda