banner 728x250
News  

Gubernur Jateng dan Dubes Prancis Bahas Peluang Investasi hingga Budaya

TUTURPEDIA - Gubernur Jateng dan Dubes Prancis Bahas Peluang Investasi hingga Budaya
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Hubungan Jawa Tengah dan Prancis memasuki babak baru. Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Semarang pada Kamis (25/9). Pertemuan ini bukan sekadar agenda diplomatik, melainkan upaya memperkuat kerja sama strategis di berbagai bidang.

Dalam keterangannya, Penone menyebut Jawa Tengah kini menjadi salah satu provinsi prioritas bagi Prancis. Menurutnya, Jateng punya daya tarik lengkap: budaya yang kaya, potensi ekonomi yang besar, hingga pariwisata yang terus berkembang.

“Ini bukan sekadar kunjungan formal. Kami ingin memastikan bahwa Jawa Tengah menempati posisi penting dalam hubungan kerja sama kami,” tegas Penone.

Momentum 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Tahun ini, Indonesia dan Prancis merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Bagi Penone, momentum itu semakin menegaskan eratnya persahabatan kedua negara. Bahkan, Presiden Prancis sendiri sempat berkunjung ke Indonesia, termasuk ke Jawa Tengah, yang dinilai punya posisi strategis baik secara nasional maupun regional.

Tak hanya bertemu gubernur, Penone juga meresmikan Alliance Française di Semarang—sebuah pusat kebudayaan yang menjadi bagian dari jaringan 800 lembaga budaya Prancis di dunia. Kehadiran lembaga ini diharapkan bisa menjadi jembatan baru bagi pertukaran budaya dan pendidikan.

“Besok saya juga akan mengunjungi Albéa, perusahaan Prancis yang bergerak di bidang kemasan kosmetik. Harapannya, langkah ini bisa membuka pintu bagi lebih banyak perusahaan Prancis untuk menanamkan investasi di Jawa Tengah,” ujarnya.

Investasi dan Perdagangan Menguat

Data DPMPTSP Jawa Tengah menunjukkan, hingga semester I 2025 nilai investasi Prancis di Jateng mencapai Rp259,3 miliar. Angka ini naik signifikan dibanding periode sebelumnya, terutama di sektor industri karet dan plastik, mineral non-logam, jasa, hingga perhotelan dan restoran.

Beberapa perusahaan Prancis yang sudah lebih dulu hadir di Jateng antara lain Techpack Asia di Demak, Cipta Mortar Utama di Semarang, serta sejumlah industri mebel di Jepara. Dari sisi perdagangan, periode Januari–Juli 2025 mencatat nilai ekspor Jateng ke Prancis sebesar US$57,75 juta, sementara impor mencapai US$18,64 juta. Produk unggulan ekspor meliputi mebel, kayu olahan, pakaian, minyak atsiri, plastik, produk kulit, mainan, alas kaki, hingga kopi, teh, dan rempah.

Peluang Baru di Depan Mata

Selain investasi industri, Jawa Tengah juga menawarkan berbagai peluang kerja sama, mulai dari pendidikan, pembangkit listrik tenaga minihidro, pengembangan pariwisata, industri kelapa terpadu, hingga pembangunan rumah sakit berbasis green hospital.

Gubernur Ahmad Luthfi menyambut baik langkah Dubes Prancis tersebut. “Pasca penandatanganan kerja sama oleh Presiden di Prancis, hubungan ini akan semakin erat, terutama di Jawa Tengah. Kami terbuka untuk investasi di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pertukaran pelajar, hingga penguatan vokasi,” ucapnya.

Pertemuan ini menjadi sinyal kuat bahwa Jawa Tengah tidak hanya dilirik sebagai pusat budaya dan pariwisata, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mengembangkan industri masa depan bersama Prancis.***

Kontributor Jawa Tengah: Rizal Akbar