banner 728x250

Grace Natalie Ungkap Kesamaan Kaesang dengan PSI Hingga Terpilih Jadi Ketum

Grace Natalie ungkap kesamaan Kaesang dengan PSI. FOTO: Instagram.com/psi_id
Grace Natalie ungkap kesamaan Kaesang dengan PSI. FOTO: Instagram.com/psi_id
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie ungkap kesamaan antara Kaesang Pangarep dengan PSI hingga kini menjadi Ketua Umum (Ketum) PSI.

Hal ini Grace Natalie sampaikan lewat kanal YouTube Rhenald Kasali pada (10/10/2023), di dalam video itu, Grace mengatakan salah satu kesamaannya adalah sama-sama muda.

Seperti yang diketahui, Kaesang Pangarep saat ini berusia 28 tahun, bersama dengan PSI yang disebut sebagai partai anak muda, maka inilah yang menjadi kesamaannya.

Menurut Grace Natalie, di balik Kaesang yang terlihat suka bercanda di podcast YouTubenya, sebetulnya ia adalah orang yang punya pemikiran matang dan dewasa.

“Orang tuh kalau lihat Kaesang mungkin kebanyakan kalau di podcastnya bercanda-canda gitu ya, kesannya kayak nggak serius, tapi interaksi kami dengan Mas Kaesang itu dia matang banget di usianya yang 28. Nah, Mas Kaesang kalau saya ngelihat bagaimana dia menyikapi berbagai isu, pemikiran-pemikirannya dia itu sangat mature (dewasa) untuk ukuran umur 28,” ungkap Grace Natalie.

Selain itu, Grace juga menambahkan bahwa Kaesang telah terbiasa melihat sang ayah yaitu Presiden Jokowi yang sebelumnya mengemban tugas sebagai Wali Kota Surakarta (Solo) periode 2005-2012.

“Dari kecil yang dia lihat, sosok Pak Jokowi jadi wali kota dua periode di Solo gitu kan. Sudah biasa lihat orang datang ke rumah, punya masalah, gimana solusinya, minta bantuan gitu kan. Sudah biasa mendengarkan percakapan tentang tata kota, bagaimana mengatasi kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan, lalu naik ke isu-isu DKI (Jakarta), sekarang isu-isu nasional, geopolitik bahkan,” lanjutnya.

Tanggapan Helmy Yahya Sebagai Senior

Sementara itu, Helmy Yahya memberikan tanggapannya di unggahan video Instagram @psi_id (11/10/2023) terkait keramaian yang terjadi usai terpilihnya Kaesang Pangarep, yang mana pada saat itu Kaesang baru saja bergabung dengan PSI, tetapi beberapa hari kemudian sudah menjadi seorang ketua umum untuk PSI.

Meski usia Kaesang cukup muda bagi senior-senior di PSI, Helmy Yahya bersama para senior lainnya di PSI justru menyambut kedatangan Kaesang dengan rasa gembira.

“Berkali-kali saya mengatakan bahwa saya hadir di PSI hanya panggilan dari hati, panggilan jiwa untuk membantu, menjadi mentor, menjadi pengarah, menjadi penasihat bagi anak-anak muda. Ini betul-betul partai anak muda, kalau kamu mau tahu partai anak muda satu-satunya di Indonesia, ya ini, ketua umumnya, sekjennya, selalu anak muda,” ujar Helmy Yahya.

Bagi Helmy, anak-anak muda masih perlu bimbingan, sehingga perannya di PSI bersama yang lain adalah mengarahkan, memberikan nasihat untuk saling bekerja sama dengan tujuan untuk membuat Indonesia semakin baik walaupun dari mereka memiliki latar belakang yang berbeda.

“Jadi itulah sebabnya tidak perlu dipertanyakan apakah kami nggak merasa gimana gitu, dipimpin oleh bocah ingusan umur 28 tahun, ya seperti Kaesang. Anda suka meremehkan anak muda, dunia ini sudah berubah. Jangan-jangan yang ngomong ini adalah orang-orang yang punya perspektif tua gitu, perspektif jadul yang memandang kalau partai itu yang mimpin harus kader dan sebagainya,” tutur Helmy.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa PSI tak ada masalah mengenai partainya yang dipimpin oleh anak muda seperti Kaesang walaupun di dalamnya ada yang lebih senior.

“Jadi menurut saya, ini saya jawab mari kita saling menghormati, saya senang banget Kaesang ngomong ‘mari kita menjalankan politik yang santun dan santuy’, gak perlu ngatain orang, gak perlu kencang gitu,” kata Helmy.

Dengan dikenalnya PSI sebagai partai anak muda, Grace Natalie mengartikan ini jiwa muda yang tertanam dalam orang-orang yang terlibat di PSI.

Baginya, masih banyak orang yang menginjak usia 40 tahunan tetapi jiwanya tetap muda dan terbuka akan gagasan-gagasan baru.***

Penulis: Annisaa Rahmah

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses