Tuturpedia.com – Cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming, sekali lagi mengangkat isu Hilirisasi Digital melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Rabu, (17/1/2024).
Dalam cuitannya yang bersemangat, Gibran Rakabuming memfokuskan perbincangan pada 17 subsektor industri kreatif di Indonesia, termasuk di dalamnya industri game di tanah air.
Meskipun, menurutnya, pasar dalam negeri masih dikuasai oleh produk-produk asing.
“Secara total, 17 subsektor industri kreatif di Indonesia menyumbang Rp1.300 T dan serap 22 juta tenaga kerja, termasuk industri gim tanah air. Subsektor satu ini, berpotensi yang luar biasa besar, meski tantangannya hari ini pasar di tanah air masih didominasi produk asing,” tulis Gibran melalui @gibran_tweet.
Gibran melanjutkan dengan mengutip data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang mencatat nilai pasar game Indonesia mencapai Rp 25 triliun pada 2022.
Namun, ia menyayangkan bahwa hanya 0,5% atau sekitar Rp12,5 miliar yang dinikmati langsung oleh pengembang game lokal.
Dalam cuitan selanjutnya, Gibran mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang penggemar game dan telah mencoba beberapa game lokal, seperti A Space for the Unbound dari developer indie Mojiken, yang diakui kualitasnya secara global.
“Saya nge-gim udah sejak lama.. Sering nyobain game lokal, jadi tahu potensi luar biasanya industri game tanah air. Beberapa yang nempel banget seperti A Space for the Unbound yang IMO kualitasnya oke dan diapresiasi secara global. Kamu punya game lokal favorit apa?” tanya Gibran.
Gibran menyoroti beberapa game lokal yang berhasil menarik perhatiannya, seperti Dreadout dari Digital Happiness di Bandung, Potion Permit dari MassHive Media di Bandung, Selera Nusantara dari Gambir Studio di Jogjakarta, dan Lokapala dari Anantarupa Studio di Jakarta.
“Tapi Industri ini memang sedang berproses, dan saya yakini menuju ke arah yang tepat. Setidaknya 98 game developer lokal (data Kominfo) terus bertumbuh, di mana proyeksi jumlah gamers Indonesia pada 2025 mencapai 192 juta orang. Fantastis yo!” sambungnya.
Gibran mendorong konektivitas antara penciptaan talenta industri game dari tingkat pendidikan vokasi hingga pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.
Pada cuitan terakhirnya, Gibran kembali menegaskan pentingnya Hilirisasi Digital sebagai pendorong pengembangan industri kreatif Indonesia, khususnya di sektor game.
“Jadi, mari kita beri kesempatan anak-anak kreatif indonesia agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Hilirisasi digital akan kita dorong agar banyak talent digital mampu menghasilkan karya yang layak dan mencukupi kebutuhan Industri,” pungkas Gibran.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Nurul Huda