Tuturpedia.com – Wakil presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka menyebut koalisinya akan menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri untuk meminta pertimbangan penyusunan kabinet di pemerintahannya bersama Prabowo Subianto.
Gibran mengatakan akan berupaya merangkul seluruh pimpinan partai politik, termasuk para tokoh nasional demi membentuk koalisi besar di dalam pemerintahan baru.
“Ya, nanti senior-senior, tokoh-tokoh, ketua-ketua (partai politik) semua kami minta masukan. Tidak terkecuali beliau (Megawati Soekarnoputri),” ujar Gibran di Kota Solo, dikutip Minggu (5/5/2024).
Kendati demikian, Gibran mengakui komunikasi dengan Megawati belum terjalin. “Belum menjalin komunikasi,” ucapnya.
Sementara, menurut Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu, upaya Gibran Rakabuming Raka menjalin komunikasi dengan Megawati dianggap hanya sebuah gimik politik.
Oleh sebab itu, menurutnya Megawati tak perlu menanggapi rencana Gibran, yang seolah ingin merangkul partainya.
“Kalau ada yang bilang ingin konsultasi dengan Ibu Megawati soal kabinet, menurut saya itu hanya gimik-gimik aja. Jadi, Ibu Mega tidak perlu lah menanggapi gaya komunikasi gimik-gimik seperti itu,” ujarnya.
Masinton juga menilai, gaya komunikasi yang dibangun Gibran tersebut tak mencerminkan ketulusan dan kejujuran. Sebab, komunikasi Gibran tersebut hanya sekadar gimik.
“Karena itu bukan gaya komunikasi yang tulus, jujur. Itu cuma gimik-gimik yang enggak punya makna, dan enggak punya arti tentunya,” tutur Masinton.
“Pasti kalau kita sendiri tidak lah, masa komunikasi dengan Ibu Megawati cuma mau dijadiin gimik gitu, lho. Ya enggak lah, bukan levelnya begitu,” imbuh dia.
Diketahui, hingga kini Megawati juga belum memberi ucapan selamat kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai pemenang Pilpres 2024.
Masinton menuturkan bahwa Megawati bukan kontestan pilpres, sehingga tak memiliki kewajiban menyampaikan selamat kepada Prabowo dan Gibran.
“Kontestan pilpres itu kan Pak Ganjar Prof Mahfud. Kan itu udah menyampaikan ucapan selamat,” ucap Masinton.
Saat ini PDIP masih mengajukan gugatan ke PTUN, terkait pencalonan Gibran di Komisi Pemulihan Umum (KPU). Dalam sidang perdana yang digelar Kamis lalu, PDIP diminta oleh hakim Tata Usaha Negara untuk memperbaiki gugatan. Perbaikan yang diminta yaitu kesinambungan antara Posita dengan Petitum.
Posita adalah dalil-dalil konkret adanya hubungan hukum yang menjadi dasar, serta alasan tuntutan. Sedangkan petitum merupakan tuntutan yang diharapkan bakal dikabulkan oleh hakim.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Nurul Huda