Blora, Tuturpedia.com – Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) bergerak cepat menyikapi kasus memprihatinkan yang menimpa H salah satu siswa SDN Kedungjenar.
Kepala Dinsos P3A Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, memastikan bahwa pemerintah daerah menangani kasus ini dengan sangat serius dan akan segera melakukan tindak lanjut.

Saat dihubungi oleh awak media ini melalui pesan WhatsApp pada Selasa (11/11/2025), Luluk Kusuma Agung Ariadi menyampaikan rasa terima kasih atas informasi yang diberikan dan menegaskan komitmen Dinsos P3A.
“Matur sembah nuwun atas informasinya, siap laksanakan dan kami tindaklanjuti,” ujar Luluk.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tim Dinsos P3A telah dikerahkan ke lokasi untuk berkoordinasi langsung dengan berbagai pihak terkait.
“Njih, matur sembah nuwun informasinya. Ini Kabid PPPA (Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) sudah di lokasi dan koordinasi dengan Polres (Kepolisian Resor) serta pihak sekolah,” tambahnya.
Tak hanya penanganan di lapangan, Dinsos P3A juga telah menyiapkan bantuan psikologis bagi korban.
“Serta kita siapkan psikolog,” tegasnya.
Penanganan yang melibatkan lintas sektor ini menunjukkan keseriusan Pemkab Blora dalam memberikan perlindungan dan pendampingan maksimal bagi anak yang menjadi korban kekerasan dan kejahatan. Luluk menutup pesannya dengan memohon dukungan dari masyarakat.
“Njih, mohon doa restu panjenengan biar kami selalu dapat melayani masyarakat dengan baik,” pungkasnya.
Terlepas dari itu, diberitakan sebelumnya Kasus dugaan perundungan (bullying) yang menimpa seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedungjenar, berinisial H, memasuki babak serius.
Siswa yang sebelumnya telah mengalami luka serius di bawah mata, akibat serpihan kacamata tersebut, terbaru dikabarkan mengalami patah kaki setelah diduga menjadi korban tabrak lari di depan sekolah SDN Kedungjenar.
Pihak orang tua korban membeberkan kronologi yang mengarah pada dugaan perundungan sebelum insiden tabrak tersebut. Menurut keterangan orang tua H, kejadian bermula dari dorongan yang dilakukan oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya.
“Anak saya didorong dari belakang, enggak tahu siapa pelakunya. Awalnya justru dari adik kelas 3B, info dari Kepseknya sendiri,” ungkap orang tua H, yang mengindikasikan adanya dugaan kekerasan yang melibatkan siswa lain.
Saat ini, kasus dugaan perundungan dan kekerasan yang menimpa siswa H telah resmi ditangani oleh pihak kepolisian. Berkas dan detail kejadian telah berada di meja penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Blora.
“Berita detailnya sudah di meja Reskrim Polres Blora. Data lengkap ada di reskrim Blora. Semua kejadian sudah dicatat Mas tadi,” tambah orang tua H, membenarkan bahwa proses penyelidikan sedang berjalan.












