banner 728x250

Geng Gembong Narkoba Gemparkan Ekuador, Apa Alasan di Balik Kemarahan Mereka?

TUTURPEDIA - Geng Gembong Narkoba Gemparkan Ekuador, Apa Alasan di Balik Kemarahan Mereka?
Mengulik alasan dari kekejaman geng gembong narkoba di Ekuador. Foto: Freepik.com/h9images
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kerusuhan yang terjadi di Ekuador tampaknya merupakan respons terhadap upaya Presiden Daniel Noboa untuk memberantas perdagangan kokain, khususnya dengan memasukkan para pemimpin geng gembong narkoba ke dalam penjara baru dengan keamanan tinggi.

Presiden Ekuador telah menyatakan perang terhadap geng gembong narkoba yang menyandera sejumlah penjaga penjara, mengakibatkan penyerbuan stasiun TV yang sedang siaran langsung, hingga mengakibatkan ledakan di seluruh negara.

Menurut Reuters, Kamis (11/1/24) hal ini menyusul kaburnya dua pemimpin geng besar telah melarikan diri dari penjara, Alfoso Macias dari geng Los Choneros, dan Fabricio Colon Pico dari kelompok Los Lobos, keduanya merupakan geng gembong narkoba besar di Ekuador.

Pemerintah Ekuador telah mengerahkan personel kepolisian dan militer untuk menangkap 22 geng yang disebut sebagai organisasi teroris yang telah menculik lebih dari 130 penjaga dan staf penjara.

“Kami sedang berperang dan kami tidak bisa menyerah dalam menghadapi kelompok-kelompok teroris ini,” kata Noboa, Presiden Ekuador.

Mengapa Geng Narkoba Mengamuk di Ekuador?

Ekuador merupakan negara yang berbatasan dengan Kolombia dan Peru. Kedua negara tersebut merupakan penghasil kokain dan telah menjadi titik pengiriman utama. 

Berbeda dengan Ekuador, kedua negara tersebut telah meningkatkan kontrol pemerintah terhadap ‘narkoba’ terlebih dahulu.

Dikutip dari laman Responsible Estatecraft, krisis kriminal yang sedang berlangsung di Ekuador diakibatkan oleh permintaan narkoba yang terus meningkat dari negara-negara kaya. 

Selama ada permintaan terhadap narkoba, dan narkoba tersebut masih ilegal di negara tersebut, maka akan ada geng-geng yang bersedia menyediakannya.

Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi, jumlah tersebut akan terus meningkat dan kartel narkoba akan terus berproduksi.

Karena itu, ada efek balon yang dapat terjadi pada keadaan ini. Ketika geng narkoba di Kolombia, Meksiko, Brasil, Venezuela, dan negara-negara tetangga lainnya tersingkir akibat berkurangnya pasar narkoba lokal karena adanya persaingan dan tindakan pemerintah. 

Geng tersebut pun akhirnya berakhir di Ekuador yang masih minim campur tangan pemerintah. 

Geng Tren de Aragua asal Venezuela yang terkenal kejam, mulai bermunculan di Ekuador pada tahun lalu. Hal serupa juga terjadi pada geng-geng Meksiko dan Kolombia yang kini berada di Quito dan Guayaquíl (daerah di Ekuador).

Respons Noboa dalam pemberantasan perdagangan narkoba dan pembentukan sel baru inilah yang menjadi salah satu kerusuhan di Ekuador terjadi. 

Untuk memberantas kekejaman geng gembong narkoba tersebut, Noboa mengatakan jika Amerika Serikat telah menjanjikan bantuan senilai $800 juta yang mencakup $200 juta senjata.

Karena adanya kerusuhan ini, banyak tempat usaha dan sekolah tutup dan jalan-jalan kota sepi ketika polisi dan tentara berpatroli.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Respon (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses