banner 728x250

Gencatan Senjata Israel-Lebanon Tercapai, UNIFIL Pastikan Turut Ambil Peran

Israel dan Lebanon sepakat lakukan gencatan senjata selama 60 hari. Foto: flickr.com/unifil
Israel dan Lebanon sepakat lakukan gencatan senjata selama 60 hari. Foto: flickr.com/unifil
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Setelah melewati pembicaraan yang alot, Israel dan Hizbullah akhirnya menemukan kata sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 60 hari mulai Rabu, 27 November 2024, pukul 4.00 dini hari waktu setempat. 

Kesepakatan gencatan senjata ini lahir ketika posisi Israel makin terpojok di mata dunia. Akhir-akhir ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menjadi buronan dunia karena surat perintah penangkapan yang dirilis oleh ICC. 

Bukan hanya itu, mengutip dari laman The Conversation, Kamis (28/11/2024), masyarakat umum Israel juga sudah lelah dengan konflik dan mayoritas mendukung gencatan senjata dengan Hizbullah.

Dari sisi militer Israel (IDF), perang antara Israel-Lebanon ini makin terasa tidak menguntungkan. Hal ini dikarenakan Israel belum mampu memusnahkan kelompok militan tersebut sepenuhnya, meskipun telah berhasil melemahkan posisi militer Hizbullah.

Hal yang sama juga dirasakan oleh militer Lebanon. Hizbullah terlihat telah sangat lemah di Lebanon dan perang tersebut telah mengikis kemampuan militernya, mengingat banyak petingginya yang terbunuh selama perang. Sehingga gencatan senjata ini akan dimanfaatkan Iran untuk Iran memulihkan posisi Hizbullah di Lebanon sesegera mungkin.

Berdasarkan ketentuan kesepakatan tersebut, Israel akan secara bertahap menarik pasukannya dari Lebanon dan Hizbullah akan sepenuhnya mundur ke utara Sungai Litani. Sementara itu, Angkatan Darat Lebanon akan mengerahkan dan mengambil alih kendali atas wilayah mereka sendiri.

UNIFIL Turut Serta dalam Gencatan Senjata Israel-Lebanon

Kesepakatan gencatan senjata ini disambut baik oleh berbagai pihak di dunia. Tak terkecuali para anggota Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). Atas kesepakatan tersebut, pihaknya memastikan akan turut serta mengamati proses gencatan senjata yang terjadi di Lebanon dan memastikan keputusan tersebut dipatuhi oleh kedua belah pihak.

Diketahui, gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah ini juga merupakan tindak lanjut dari Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 yang disahkan pada 11 Agustus 2006. 

Resolusi tersebut menyerukan penghentian permusuhan antara Hizbullah dan Israel serta pembentukan zona bebas tempur di Lebanon Selatan (resolusi ini tidak berlaku untuk militer Lebanon dan UNIFIL).

Selama gencatan senjata berlangsung di Lebanon, para pasukan UNIFIL akan tetap berada di posnya masing-masing untuk memantau implementasi kesepakatan tersebut. 

“Kami akan bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan berhentinya permusuhan terwujud. Kami akan terus melanjutkan tugas sesuai mandat dan kami sudah mulai menyesuaikan operasi kami dengan situasi yang baru ini,” ucap badan tersebut.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah