banner 728x250

Gempar! Brandoville Studios Dituding Lakukan Berbagai Macam Kekerasan terhadap Karyawan, Cherry Lai Jadi Sorotan

v
Brandoville Studios. Foto: studios.brandoville.com
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Brandoville Studios, sebuah perusahaan game asal Indonesia, tengah menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Studio ini baru saja menghentikan operasinya, beberapa minggu yang lalu. 

Meskipun sempat dikenal sebagai bagian dari Lemon Sky Studios, Brandoville berdiri sendiri pada tahun 2020. 

Walau namanya belum banyak diketahui oleh kalangan gamer, studio ini telah terlibat dalam sejumlah proyek besar, seperti pengembangan Gears of War 5, The Last of Us Part 1, dan Final Fantasy VII Remake

Meski demikian, Brandoville Studios saat ini menjadi sorotan bukan karena prestasinya, melainkan karena isu serius yang melibatkan tindakan kekerasan terhadap karyawannya.

Nama Cherry Lai, yang merupakan co-owner sekaligus istri CEO Brandoville Studios, mendadak menjadi trending topic di media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). 

Pada Jumat pagi, 13 September 2024, sekitar 10 ribu unggahan membahas tentang tindakan Cherry Lai yang dilaporkan oleh beberapa mantan karyawan. 

Menurut sejumlah laporan, ia diduga melakukan kekerasan fisik dan verbal terhadap karyawan, bahkan dalam situasi yang sangat sensitif. 

Beberapa karyawan menceritakan bahwa mereka tidak diizinkan meninggalkan pekerjaan, bahkan ketika menghadapi keadaan darurat seperti masalah kesehatan atau kehilangan anggota keluarga. 

Ada juga laporan tentang makian yang diterima para karyawan hanya karena Cherry Lai tidak menyukai bahasa yang mereka gunakan.

Kemarahan netizen makin memuncak setelah muncul serangkaian bukti yang disimpan di Google Drive, yang menunjukkan dugaan aksi bullying, pelecehan, hingga pemotongan gaji. 

Brandoville Studios sendiri dikenal sebagai perusahaan yang mengerjakan artwork untuk sejumlah game besar, namun curhatan dari mantan karyawan membuat reputasinya hancur. 

Selain itu, tuduhan crunch culture yang pernah dialamatkan kepada Brandoville dan Lemon Sky pada tahun 2021 kembali muncul. Crunch culture merujuk pada lingkungan kerja yang memaksa karyawan untuk lembur tanpa kompensasi, sebuah praktik yang umum di industri game dan animasi.

Mendirikan Lailai Studios

Di tengah kecaman, muncul kabar meskipun Brandoville Studios telah ditutup, para pemimpinnya mendirikan studio baru bernama Lailai Studios. 

Studio ini berbasis di Jakarta dengan kantor pusat di Hong Kong dan berfokus pada pengembangan game AAA dan animasi premium. 

Namun, langkah ini tidak menghentikan kritik tajam yang diarahkan kepada para mantan pemimpin Brandoville, terutama Cherry Lai.

Di media sosial, beredar cerita mengerikan tentang bagaimana para karyawan dipaksa menampar diri mereka sendiri sebanyak 100 kali, bekerja dari pukul 2 pagi, hingga dilarang berhubungan dengan keluarga. 

Selain itu, ada juga kisah seorang karyawan yang sedang hamil dipaksa bekerja hingga larut malam, yang berujung pada kelahiran prematur dan kematian bayinya. 

“Tahun lalu pas hamil, saya sering terpaksa pulang pagi sampai saya pendarahan dan lahiran prematur. Lalu 4 bulan kemudian anak saya meninggal. Dia malah marah-marah ke teman saya. Intinya saya nggak boleh tinggalin kerjaan walaupun anak saya meninggal. Tapi dia abusive fisik,” curhat salah seorang karyawan.

Bukti-bukti berupa percakapan yang diunggah ke internet juga menunjukkan adanya dugaan rasisme terhadap karyawan dari Indonesia, Tionghoa, dan asing.

Kasus ini telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk media besar, dengan artikel-artikel yang mendalam mengenai isu kekerasan di tempat kerja.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Annisaa Rahmah