Semarang, Tuturpedia.com – Selain mengajarkan agama dan kedisiplinan, pondok pesantren diharapkan menjadi kekuatan ekonomi nasional.
Hal itu disampaikan Ketua Badan amil zakat nasional (BAZNAS) Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara usai membuka program Santripreneur 2024 di Pondok Pesantren Al-Asror, Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Bakal calon Wali Kota Semarang tersebut mengatakan, santri merupakan salah satu pahlawan Nasional yang turut serta memberikan kontribusi ke bangsa Indonesia ini.
“Santri ini juga merupakan pahlawan Nasional, seperti Mbah Soleh Darat, Jendral Soedirman adalah santri yang membidani lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia). Tentunya sebagai santri harus memiliki kepercayaan diri, di mana pesantren bisa menjadi pelopor dalam praktik berwirausaha di tengah masyarakat,” kata Arnaz, Senin (10/6/2024).
Pada kesempatan tersebut, Arnaz yang saat ini menjabat sebagai ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Semarang juga menggandeng Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Semarang.
Lebih lanjut, Arnaz menyebut, selain dari sisi agama dan budi perkerti, santri juga didukung dalam segi ekonomi, sehingga perlunya dibekali dengan entrepreneurship dan semangat berwirausaha.
“Dari 8 program prioritas dari Baznas RI, Baznas Semarang dorong para santri dalam salah satu program, yaitu santripreneur. Kami berikan fasilitas proposal bisnis, dari santri yang akan diberikan bantuan pelatihan selain itu juga ada alat kerja dan modal usaha,” katanya.
“Setelahnya, setelah lulus nanti tidak hanya menjadi entrepreneur, tapi dapat menumbuhkan sikap mental mandiri, siap bekerja, maupun berwirausaha,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua DPC FKPP Kota Semarang, Samsudin mengungkapkan, pondok pesantren memiliki peran penting dalam mencetak santri yang berakhlak karimah, juga pihaknya akan mengembangkan 260 pondok pesantren yang ada untuk kewirausahaan di kalangan pondok pesantren.
Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang, H. Ahmad Farid menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Baznas Kota Semarang yang menggandeng FKPP Kota Semarang dalam pengembangkan pesantren untuk peningkatan ekonomi.
“Sudah lebih dari 260 pondok pesantren yang sudah kami berikan ijin operasional dan itu tidak semata-mata dibekali pendidikan agama saja, melainkan setelah lulus dari pondok bisa menjadi pengusaha sukses yang jujur dan dapat dipercaya,” ujar Ahmad Farid.
Diketahui, dalam sosialisasi dan pembukaan Santripreneur 2024 dihadiri Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang H. Ahmad Farid beserta jajarannya, Ketua DPC FKPP Kota Semarang H. Samsudin beserta jajaran Pengurus.
Kemudian Pengasuh Ponpes Al Asror KH. Almamnuhin Kholid, Ponpes Hidayatus Syubban KH. Samhudi, Ponpes Madinatul Amin KH. Amin Farih dan Ponpes Uswatun Hasanah H. Asikin Husnan.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko
Editor: Nurul Huda