banner 728x250

Geger! Pria Anti-Muslim di Illinois Bunuh Anak Palestina-Amerika Berusia 6 Tahun

Warga Amerika membunuh anak dan ibu berdarah Palestina. FOTO: X.com/infomaya_id
Warga Amerika membunuh anak dan ibu berdarah Palestina. FOTO: X.com/infomaya_id
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Seorang pria telah dijerat dengan tuduhan pembunuhan tingkat satu dan kejahatan kebencian setelah diduga menusuk dua orang karena mereka beragama Islam.

Joseph Czuba, 71 tahun, dituduh membunuh seorang bocah berusia enam tahun dan melukai seorang wanita berusia 32 tahun di Plainfield, Illinois.

Pembunuhan ini terungkap ke publik setelah seorang wanita menghubungi 911 pada Sabtu pagi (14/10/23) kemarin.

Dikutip Tuturpedia.com dari NPR, Senin (16/10/23) Kantor Sheriff Will County mengatakan bahwa pada Sabtu pagi, mereka menerima panggilan darurat dari seorang wanita.

Wanita tersebut mengatakan bahwa dia sedang diserang oleh pemilik rumahnya di Plainfield, dekat Chicago.

Ayah Wadea mengatakan bahwa bocah dan ibunya telah menyewa lantai bawah properti Czuba selama dua tahun terakhir tanpa ada masalah hingga Sabtu.

Hingga akhirnya tepat pukul 11:40 waktu setempat, di hari tragis tersebut kehidupan Wadea (korban) dirampas secara kejam dengan tusukan 26 kali menggunakan pisau bergaya militer di rumah sewaannya tersebut. 

Setelah telepon darurat tersebut diterima oleh pihak kepolisian setempat, kabarnya helikopter mengepung tempat di atas tempat kejadian di blok 16200 South Lincoln Highway dekat Lily Cache Road. 

Dikutip dari laman ABC 7 Chicago, pada saat konferensi pers, Kantor Sheriff Will County menyebutkan jika kejahatan ini merupakan kejadian “tak masuk akal” dan “pengecut” yang pernah terjadi di Chicago. 

Mereka juga mengatakan jika detektif yang ada sepakat menyebutkan jika kedua korban serangan brutal ini menjadi target pelaku karena mereka adalah Muslim dan konflik di Timur Tengah yang sedang berlangsung melibatkan Hamas dan Israel.

Alasan dari pernyataan para detektif pun diungkap oleh Presiden Dewan Hubungan Arab Amerika di Chicago.

Ia mengatakan jika sang ayah dari bocah yang tewas telah menjelaskan teks yang dikirimkan oleh mantan istrinya tersebut di rumah sakit.

Diketahui, ibu dari korban juga mendapatkan 12 tulisan dari tersangka saat serangan terjadi. 

“Ia mengetuk pintu dan mencoba mencekiknya, dan berkata, ‘kalian umat Muslim harus mati,’ dan mencoba menusuknya, dan menusuknya. Dia pergi ke kamar mandi dan menelepon 911. Dan ini semua sesuai dengan kata-katanya sendiri,” kata Rehab, Presiden Dewan Hubungan Arab Amerika di Chicago.

Tersangka tidak memberikan pernyataan tambahan

Diketahui saat tersangka atau Czuba ditemukan, ia sedang duduk di luar dekat jalan yang mengarah ke rumahnya.

Terdapat beberapa luka di tubuhnya, ketika ditemukan tersangka dibawa ke rumah sakit sebelum diinterogasi lebih lanjut oleh para detektif. 

Saat pemeriksaan dilakukan, penyelidik mengatakan jika Czuba tidak memberikan pernyataan kepada polisi, tetapi mereka yakin memiliki cukup bukti fisik, serta pernyataan saksi untuk mendukung tuduhan yang diajukan. 

Kabarnya, tersangka akan tetap berada di fasilitas tahanan hingga penampilan pertamanya di pengadilan, yang menurut jaksa negara akan berlangsung pada Senin pukul 13.30 di Pengadilan Will County di Joliet.

Keluarga ungkap kisah hidup korban

Dalam konferensi pers pada Minggu di kantor Chicago dari Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR-Chicago), kelompok hak asasi Amerika mengungkap nama bocah tersebut, yaitu Wadea al-Fayoume dan ibunya sebagai Hanaan Shahin.

Keluarga korban yaitu ayah dari korban, mengatakan bahwa ibu korban meninggalkan Tepi Barat dan datang ke Amerika 12 tahun yang lalu dengan harapan menghindari kekerasan yang masih berlanjut di luar negeri. 

Ia juga mengatakan bahwa Wadea lahir di Amerika Serikat, sedangkan ibunya berasal dari Beitunia di Tepi Barat.

Dikutip dari laman ABC 7 Chicago, sang ayah terlihat sangat terpukul saat menceritakan kisah anak dan mantan istrinya tersebut.

Namun, dengan didampingi pemimpin agama setempat, ia mengungkap bagaimana besarnya cinta yang dibawa oleh bocah berusia 6 tahun itu kepada orang-orang di sekitarnya.

“Dia adalah seorang bocah yang menyenangkan yang mencintai keluarganya, teman-temannya. Dia mencintai sepak bola, bola basket, dan dia membayar harga atas atmosfer kebencian,” ungkapnya.

Joe Biden rilis pernyataan mengenai kejadiaan nahas tersebut

Setelah kejadian ini ramai di permukaan publik, Joe Biden selaku Presiden Amerika Serikat memberikan pernyataannya pada Minggu (15/10/23) malam.

Dirinya mengaku terkejut dan muak dengan berita tentang pembunuhan brutal ini. 

“Jill dan saya terkejut dan merasa muak mendengar berita tentang pembunuhan brutal seorang anak berusia enam tahun dan upaya pembunuhan ibu anak tersebut di rumah mereka kemarin di Illinois. Keluarga Muslim Palestina anak tersebut datang ke Amerika mencari apa yang kita semua cari, yaitu tempat perlindungan untuk hidup, belajar, dan beribadah dalam damai.” ujar Biden.

“Tindakan kebencian yang mengerikan ini tidak memiliki tempat di Amerika dan bertentangan dengan nilai-nilai dasar kita, yaitu kebebasan dari ketakutan untuk bagaimana kita beribadah, apa yang kita percayai,” lanjutnya. 

Sebagai tradisi Muslim pada umumnya, pemakaman Wadea akan segera dilakukan. Rencananya akan dilaksanakan pada Senin.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses