banner 728x250

Garuda Indonesia Ditegur Keras Kemenag Gara-Gara 328 Jemaah Haji Tertunda Berangkat

TUTURPEDIA - Garuda Indonesia Ditegur Keras Kemenag Gara-Gara 328 Jemaah Haji Tertunda Berangkat
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Maskapai Garuda Indonesia, ditegur keras Kementerian Agama (Kemenag) karena pemberangkatan jemaah haji tertunda.

Tak hanya menegur, Kemenag juga meminta agar pihak Garuda Indonesia meminta maaf atas tertundanya keberangkatan 328 jemaah haji.

Diketahui, keberangkataan 328 jemaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) 4 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 04) tertunda, akibat kerusakan teknis pesawat Garuda Indonesia.

Sedianya, kloter BDJ 04 diberangkatkan pada 3 Juni 2023 pukul 02.40 WITA. Sesuai jadwal, jemaah haji diberangkatkan pada 2 Juni 2023, pukul 23.00 WITA, ke Bandara Samsuddin Noor.

Namun, jemaah akhirnya kembali ke Asrama Haji karena ada informasi kerusakan teknis pesawat.

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab, menyampaikan protes ke Garuda Indonesia atas persoalan tersebut.

“Kami sudah sampaikan protes ke Garuda Indonesia atas peristiwa ini. Apalagi, info adanya kerusakan teknis baru terinformasikan setelah jemaah berada di Bandara Samsuddin Noor,” ucapnya, dalam rilis Kemenag, Sabtu (3/6/2023).

“Kami minta Garuda menyampaikan permohonan maaf dan berharap ada kompensasi yang diberikan ke jemaah,” tegasnya.

Menurut Saiful Mujab, protes keras disampaikan karena ini bukan kejadian yang pertama.

Kejadian yang sejenis juga pernah dialami jemaah asal Banjarmasin pada operasional haji 2022.

Saat itu, kepulangan mereka tertunda karena ada persoalan teknis. Kejadian lainnya juga menimpa jemaah asal Embarkasi Banjarmasin pada tahun 2019.

Bahkan saat itu, peristiwa yang terjadi berdampak pada tertundanya keberangkatan tiga kloter berikutnya.

“Ini berulang lagi. Kami minta Garuda Indonesia bisa memberikan solusi terbaik agar jemaah bisa segera berangkat secara bersama-sama dalam satu kloter menuju Tanah Suci,” tegasnya.

“Solusi segera diperlukan agar persoalan ini tidak berdampak pada kloter-kloter berikutnya,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia melaksanakan penerbangan haji 1444/2023.

TUTURPEDIA - Garuda Indonesia Ditegur Keras Kemenag Gara-Gara 328 Jemaah Haji Tertunda Berangkat
Garuda Indonesia ditegur keras Kemenag gara-gara 328 jemaah haji tertunda berangkat. FOTO: Dok. Garuda Indonesia

Tahun ini, Garuda Indonesia akan melayani sebanyak 104.172 jemaah haji, yang akan diberangkatkan dari 9 embarkasi, yaitu Aceh, Balikpapan, Banjarmasin, Jakarta, Lombok, Makassar, Medan, Padang, dan Solo.

Adapun pelaksanaan penerbangan haji dari Indonesia menuju Tanah Suci akan dilaksanakan dalam dua fase.

Fase pertama dengan tujuan Madinah yang akan berlangsung mulai 24 Mei hingga 7 Juni 2023. Lalu, Fase 2 dengan tujuan Jeddah pada 8-22 Juni 2023. 

Untuk mengoptimalkan seluruh rangkaian pelaksanaan penerbangan haji tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 14 pesawat berbadan lebar, yang terdiri dari tujuh pesawat Boeing 777-300ER berkapasitas 393 penumpang.

Kemudian, empat pesawat Airbus A330-300 berkapasitas 360 penumpang, dan tiga pesawat Airbus A330-900 yang juga berkapasitas 360 penumpang.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan bahwa komitmen penyelenggaraan penerbangan Haji yang aman dan nyaman.

Serangkaian persiapan secara menyeluruh telah dilakukan, untuk memastikan kualitas layanan, operasional, dan aspek safety bagi seluruh masyarakat yang akan berangkat ke tanah suci terpenuhi dengan baik.

“Dipercaya untuk melayani penerbangan haji selama lebih dari enam dekade tentunya menjadi kehormatan,” ucapnya, Rabu (24/5/2023).

Irfan memastikan, perjalanan ibadah para jemaah dapat terlaksanakan dengan lancar melalui kehadiran layanan penerbangan yang aman dan nyaman.

“Adapun komitmen tersebut salah satunya dilakukan melalui peningkatan kualitas keseluruhan touch point layanan penerbangan yang turut disesuaikan dengan karakteristik para calon jemaah,” pungkasnya.***

Penulis: M. Rain Daling

Editor: M. Rain Daling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses