Tuturpedia.com – Calon presiden Ganjar Pranowo menyinggung program makan siang gratis yang digagas oleh pasangan calon nomor urut dua, Prabowo-Gibran.
Hal tersebut disampaikan Ganjar pada acara Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di gedung Serbaguna, Senayan, pada Kamis (28/12) itu.
Dalam pidatonya tersebut, ia membandingkan program pasangan nomor urut 2 dengan situasi yang ditemukan di Papua ketika ia melakukan kampanye.
Ganjar bercerita saat kampanye tersebut, dia bertemu dengan sosok Pendeta Leo yang menolong ibu hendak melahirkan.
Namun sayangnya pendeta tersebut kesulitan karena tak ada fasilitas pelayanan kesehatan serta infrastruktur yang memadai.
Capres nomor urut 3 itu mengatakan jika bukan karena jalannya rusak atau sulit, mirisnya lantaran memang tak ada jalan yang bisa dilalui.
“Bagaimana menolongnya? Mereka kalau membawa ke rumah sakit jauh. Ke mana mereka harus lewat? Bukan jalannya rusak atau jelek, tidak ada jalan,” kata Ganjar.
Bukan hanya membandingkan program makan siang gratis dengan kondisi yang tengah terjadi di Papua.
Ganjar juga mengatakan, program makan siang gratis tersebut dianggap sebagai pesta pora dan juga terlihat seperti janji yang terlalu ketinggian.
Capres satu ini mengatakan bahwa jika dirinya terpilih bersama dengan Mahfud MD, ia akan mempertimbangkan anggaran yang hendak dipakai disesuaikan dengan kebutuhan rakyat.
Dia juga akan mempertimbangkan anggaran yang dikeluarkan untuk masalah yang menjadi prioritas utama.
“Kalau kita bicara program yang kemudian akan diberikan kepada rakyat, tentu kita bisa menimbang-nimbang siapakah sumbernya? Untuk apa? Mana yang jadi prioritas? Karena rasanya IKN (Ibu Kota Nusantara) yang butuh sekitar Rp400 triliun saja itu tidak selesai-selesai,” kata Ganjar usai acara.
Ganjar juga sempat memberikan nasihat pada masyarakat agar lebih kritis terkait program, jargon maupun gimmick yang diberikan para pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“GMNI, alumni GMNI ini intelektual. Mari kita kritis pada soal jargon, pada soal program dan pada soal gimmick,” ujar Ganjar.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda