banner 728x250
Health  

Gandeng Yayasan Permata Sari, RS Cepoko Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

RS Cepoko Semarang menggandeng Yayasan Permata Sari mengadakan operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis. Foto: Dok. Alan Henry
RS Cepoko Semarang menggandeng Yayasan Permata Sari mengadakan operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis. Foto: Dok. Alan Henry
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – RS Cepoko Semarang, Jawa Tengah menggandeng Yayasan Permata Sari untuk mengadakan operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis.

Hal itu menjadi bentuk bakti sosial dalam membantu masyarakat yang membutuhkan operasi bibir sumbing. 

Komisaris Utama RS Cepoko Semarang, Anang Budi Utomo menuturkan, anak yang mengalami bibir sumbing biasanya cukup kesulitan saat makan.

Maka dari itu, secara estetika, mereka mesti mendapat pertolongan. Anak yang mengalami bibir sumbing mayoritas berasal dari keluarga tidak mampu.

Oleh karenanya, pihak RS Cepoko Semarang tergerak untuk menggelar bakti sosial memberikan operasi gratis bagi pasien bibir sumbing. 

“Kami kerja sama dengan Yayasan Permata Sari yang punya relawan kelompok bibir sumbing. Kami menjaring 17 pasien. Kemudian, sampai hari H yang hadir 12 pasien. Dilakukan skrining ada dua yang belum bisa dilakukan operasi hari ini. Ada permasalahan, belum mememuhi syarat untuk dilakukan operasi sumbing bibir dan langit-langit,” ucap Anang Budi Utomo, Minggu (19/5/2024). 

TUTURPEDIA - Gandeng Yayasan Permata Sari, RS Cepoko Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis
Bakti sosial operasi sumbing dan langit-langit di Foto: Dok. Alan Henry.

Bakti sosial operasi bibir sumbing ini menurut informasinya mulai dilakukan pada Sabtu (18/5/2024). Sebanyak 10 pasien mulai dioperasi. Ada sebagian yang sudah selesai dan masih dilakukan perawatan di rawat inap. 

“Rata-rata masuk rawat inap terlebih dahulu karena butuh pengawasan. Ini kan operasi plastik estetik rekonstruksi,” jelasnya.

“Harus ada pengawasam saksama. Termasuk, perawat-perawat akan dapat catatan yang harus mereka kerjakan,” ujarnya.

Dari sejumlah pasien yang melakukan operasi bibir sumbing di RS Cempoko, Anang mengatakan bahwa mayoritas hadir dari luar kota. Hanya ada satu pasien yang dari Gunungpati, Semarang. 

“Nampaknya Semarang sudah terjaring (oleh Yayasan Permata Sari). Ini sudah meluber ke wilayah luar kota,” tambahnya. 

Dia menginginkan jika bakti sosial semacam ini bisa digelar rutin setahun atau dua tahun sekali.

Sementara itu, Ketua Yayasan Permata Sari, Endang Sri Sarastri menyebutkan, yayasannya telah melakukan bakti sosial ini sejak tahun 2000.

Awalnya, ada ratusan pasien bibir sumbing. Kini, jumlahnya sudah berkurang karena pengetahuan masyarakat mengenai pola hidup sehat yang makin baik. 

“Di Semarang memang berkurang, biasanya di daerah pedesaan. Mereka kebanyakan dari warga kurang mampu. Biasanya, saat hamil kurang diperhatikan gizinya. Kalau hamil muntah-muntah tidak berusaha dimasukkan (makan) kembali. Padahal, tiga bulan pertama hamil adalah pembentukan organ tubuh,” tuturnya.

Pihaknya pun terbuka membantu masyarakat operasi bibir sumbing dengan syarat minimal anak berusia tiga bulan, kondisi sehat, HB 10 dengan berat badan minimal lima kilogram. Kondisi paru-paru bagus dan tidak mengalami batuk dan pilek. 

“Harapannya, dengan penampilan yang lebih bagus, anak-anak mau sekolah, mau bersosialisasi, menjadi anak pandai, berguna bagi nusa dan bangsa,” harapnya.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.

Editor: Annisaa Rahmah.