“Eh si A udah lima kali menang lomba. Lah aku? Boro-boro lima kali, sekali juga belum pernah”
“Aduh, udah tiga jam nggak buka Instagram. Jadi takut ketinggalan info deh”
Tuturpedia.com – Pernah nggak sih terbesit pemikiran seperti diatas? Hati-hati, jangan-jangan Anda mengalami FOMO.
FOMO singkatan dari Fear of Missing Out. Fomo adalah salah satu sindrom sosial yang ditandai dengan perasaan takut akan ketinggalan atau kehilangan sesuatu bagi yang mengalaminya.
Media Sosial, Penyebab FOMO Paling Lumrah
Menurut survei JWTIntelligence pada tahun 2012, sekitar 40% dari individu yang berusia 12-67 tahun mengatakan, media sosial menjadi penyebab atas ketakutan mereka akan ketertinggalan.
Sebenarnya, penyebab FOMO tidak hanya berasal dari media sosial saja. Bahkan, beberapa hal, seperti surat kabar dan televisi juga bisa menyebabkan FOMO. Namun, penyebab FOMO yang paling lumrah ialah media sosial.
Tidak heran, jika misalnya Anda melakukan googling atau mencari artikel ilmiah terkait FOMO, hampir selalu dikaitkan dengan media sosial.
Setiap individu juga memiliki tingkat kerentanan mengalami FOMO yang berbeda. Ibaratkan saja, si A dan si B sama-sama bermain media sosial yang sama selama 1 jam. Belum tentu kedua individu tersebut sama-sama mengalami FOMO dengan tingkatan yang sama. Bisa jadi si B mengalami FOMO dan si A tidak atau sebaliknya.
Ciri-ciri Seseorang Mengalami FOMO
Nah, setelah mengetahui apa itu FOMO dan penyebab dari FOMO, sebenarnya gimana sih ciri-ciri seseorang yang mengalami FOMO? Berikut ini ciri-ciri seseorang mengalami FOMO:
- Mudah merasa cemas
- Pencitraan atau berusaha menampilkan kehidupan yang tidak sebenarnya
Cara Mengatasi FOMO
- Cari tahu alasan mengapa Anda takut mengalami ketertinggalan atau kehilangan
- Kurangi konsumsi media sosial
Memang tidak ada salah, Anda ingin mengetahui keadaan terkini dari media sosial atau sekadar mengetahui apa yang sedang teman Anda lakukan.
Dengan catatan, jangan sampai keinginan tersebut justru membawa dampak buruk bagi kesehatan mental.
Sebab, saat ini zaman serba online. Jadi, sangat sulit mengurangi porsi konsumsi media sosial secara drastis. Lakukan saja secara perlahan jika mengurangi secara drastis dirasa sulit. Semangat!
- Menerapkan JOMO atau Joy of Missing Out
Perlu diingat, kita hidup di dunia ini hanyalah sebentar. Sayang sekali apabila sebagian besar waktu kita dihabiskan untuk membandingkan diri kita dengan orang lain?
Melewatkan sesuatu tidak selalu membuat diri kita tidak bahagia. Jadi, yuk mulai nikmati dan syukuri kehidupan kita tanpa ada bayang-bayang ketakutan akan ketertinggalan.
Penulis: Ixora Findlayana
Editor: Al-Afgani Hidayat
Referensi: Abel, J.P., Buff, C.L. and Burr, S.A., 2016. Social media and the fear of missing out: Scale development and assessment. Journal of Business & Economics Research (JBER), 14(1), pp.33-44.