Indeks

Finalis Miss Indonesia 2025 Merince Kogoya Dikeluarkan usai Video Dukung Israel Viral

tuturpedia.com — Finalis Miss Indonesia 2025 dari Papua Pegunungan, Merince Kogoya, resmi dikeluarkan dari ajang kontes kecantikan tersebut setelah video lawas yang menampilkan dirinya mengibarkan bendera Israel dan mendoakan negara tersebut viral di media sosial. Keputusan ini memicu pro dan kontra di tengah publik yang menilai tindakan tersebut bertentangan dengan sensitivitas konflik Israel-Palestina.

Video yang beredar memperlihatkan Merince sedang memegang bendera Israel sambil memanjatkan doa. Aksi tersebut memicu kemarahan netizen yang menganggapnya mendukung Israel secara politis, terlebih dalam situasi geopolitik yang memanas akibat konflik berkepanjangan dengan Palestina.Menanggapi polemik yang berkembang, pihak penyelenggara Miss Indonesia mengambil langkah tegas. Pada malam 26 Juni 2025, Merince Kogoya dinyatakan tidak lagi menjadi bagian dari jajaran finalis. Posisinya sebagai wakil Papua Pegunungan kemudian digantikan oleh Karmen Anastasya.

Lewat Instagram Story, Merince menyampaikan klarifikasi serta permintaan maaf kepada masyarakat, tim penyelenggara, dan keluarganya. Ia menjelaskan bahwa video tersebut diambil dalam konteks religius, bukan politik.

“Sebagai umat Kristiani, mendoakan Israel bukan bentuk dukungan terhadap Zionisme, melainkan sebagai bagian dari nilai spiritual pribadi saya,” tulis Merince.

Ia juga menyatakan kekecewaannya karena merasa keputusan dikeluarkannya ia dari kontes didasarkan pada asumsi dan tekanan opini publik. Menurutnya, niat dalam video tersebut murni religius dan tidak ada kaitannya dengan dukungan politik apa pun.

Merince Kogoya lahir di Wamena, 14 Agustus 2005. Ia merupakan mahasiswi jurusan Manajemen di Universitas Cendrawasih. Dikenal aktif di berbagai kegiatan akademik dan olahraga, Merince pernah mewakili provinsinya dalam ajang Sains Nasional serta aktif sebagai atlet basket.

Keterlibatannya dalam Miss Indonesia 2025 sempat disambut dengan antusiasme karena menjadi simbol representasi daerah Papua Pegunungan. Namun insiden video tersebut mempersingkat perjalanannya di ajang nasional tersebut.

Kasus Merince menunjukkan bagaimana simbol dan ekspresi spiritual bisa ditafsirkan berbeda ketika memasuki ruang publik yang sensitif terhadap isu geopolitik. Dalam era media sosial, persepsi publik dapat berdampak langsung pada karier dan reputasi seseorang, terutama figur publik seperti finalis kontes kecantikan.

Polemik ini sekaligus menjadi pengingat bahwa figur publik perlu berhati-hati dalam mengekspresikan opini atau aktivitas yang dapat menimbulkan persepsi politis, apalagi menyangkut isu internasional yang sangat sensitif.

Exit mobile version