Tuturpedia.com — Film horor terbaru berjudul Kuncen dijadwalkan tayang di bioskop mulai 6 November 2025. Karya besutan sutradara Jose Poernomo ini menghadirkan kisah misteri yang berangkat dari latar Gunung Merapi, salah satu gunung berapi paling ikonik di Indonesia. Diproduksi oleh Hers Productions dan Cinevara Studio, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang memadukan horor, budaya lokal, dan dinamika persahabatan anak muda.
Kuncen mengikuti perjalanan Awindya, diperankan oleh Azela Putri, seorang mahasiswi yang terpaksa melakukan pendakian ke Gunung Merapi untuk mencari kekasihnya yang hilang kontak. Perjalanan yang awalnya bermaksud mulia itu justru membawa Awindya dan kedua sahabatnya, Vonny Felicia dan Mikha Hernan, ke dalam serangkaian pengalaman mistis yang tidak terduga. Mereka dihadapkan pada kejadian-kejadian ganjil setelah bertemu kenyataan bahwa juru kunci setempat ditemukan meninggal secara misterius akibat ilmu hitam.
Setibanya di lokasi pendakian, Awindya dan kedua temannya berjumpa dengan dua pendaki lain, Yoga yang diperankan Cinta Brian dan Diska oleh Davina Karamoy. Keduanya juga sedang mencari orang terdekat yang hilang. Perjalanan yang awalnya merupakan misi penyelamatan berubah menjadi rangkaian peristiwa yang menguji mental dan keberanian kelima remaja tersebut. Mereka harus menghadapi kejadian gaib yang tidak mampu dijelaskan nalar. Suasana hening khas pegunungan, kabut tebal, serta misteri yang menyelimuti kawasan Gunung Merapi menjadi elemen penting dalam membangun ketegangan di sepanjang alur cerita Kuncen.
Film ini memperkuat nuansa horor melalui suasana sunyi dan atmosfer alam yang dingin. Setiap sudut hutan dan jalur pendakian seakan menjadi ancaman tersendiri bagi para tokoh utama. Selain menghadirkan unsur ketegangan, Kuncen juga membawa penonton pada tema mengenai persahabatan. Rasa takut yang mereka alami sepanjang pendakian menguji kebersamaan dan kepercayaan satu sama lain. Film ini mengajak penonton menyaksikan bagaimana rasa kehilangan, kepanikan, dan perbedaan sifat antar karakter dipaksa menyatu saat mereka dihadapkan pada situasi yang mengancam nyawa.
Produser Rahul Mulani menyampaikan, Kuncen tidak hanya menyuguhkan kisah horor semata, tetapi juga mengangkat nilai budaya dan spiritual yang diyakini masyarakat sekitar gunung. Menurutnya, film ini ingin mengingatkan kembali tentang keberadaan juru kunci sebagai penjaga adat dan keseimbangan alam.
“Dalam kepercayaan lokal masyarakat kita, gunung bukan cuma alam fisik, tapi juga menjadi tempat tinggal roh leluhur dan penjaga alam. Ada kebiasaan yang telah menjadi common knowledge di antara para pendaki dan juga masyarakat di sekitar pegunungan, izin ke Kuncen atau juru kunci berarti menghormati mereka yang ‘menjaga’ sebelum manusia datang. Di film ini, kami ingin menunjukkan bahwa Kuncen adalah penjaga adat sekaligus keselamatan, bukan cuma penjaga alam mistis,” ujar Rahul Mulani .
Selain Rahul Mulani, film ini juga diproduseri oleh Fadi Iskandar dan Neivy Vilany. Nama Atta Halilintar turut terlibat sebagai produser eksekutif bersama Heera Syahir, Roan Yandie Anpira, Azmi Yansyah Siregar, dan Kemal Temenggung. Kehadiran Atta Halilintar di balik layar menjadi salah satu daya tarik tersendiri, mengingat rekam jejaknya dalam industri hiburan nasional dan besarnya pengaruh di media sosial. Atta mengaku terlibat dalam proses kreatif dan turut belajar dari para pelaku perfilman yang lebih berpengalaman. “Di film Kuncen saya banyak belajar dari teman-teman produser bagaimana membuat sebuah karya film untuk menjadi lebih baik lagi. Ini jadi momen saya untuk bisa mengambil pelajaran dari banyak pelaku perfilman yang lebih berpengalaman dan bisa saya gunakan ke depannya,” tutur Atta Halilintar .
Film Kuncen juga menghadirkan aktor dan aktris muda Tanah Air, antara lain Azela Putri, Davina Karamoy, Cinta Brian, Mikha Hernan, Vonny Felicia, dan Sara Wijayanto. Meski tampil dalam durasi tidak terlalu panjang, kehadiran Sara Wijayanto memberikan kesan mendalam sebagai sosok misterius yang memegang peranan penting dalam perjalanan para tokoh utama. Kehadirannya menjadi salah satu elemen yang menghubungkan antara misteri, keselamatan, dan konflik yang dihadapi para karakter.
Jose Poernomo sebagai sutradara menuturkan bahwa pemilihan latar Gunung Merapi serta unsur mitos masyarakat sekitar bukan tanpa alasan. Menurutnya, meski latar budaya dalam film ini diambil dari kehidupan masyarakat desa di sekitar pegunungan, para karakter yang terlibat justru datang dari kota. Hal itu menjadi jembatan bagi penonton muda untuk dapat memahami nilai-nilai lokal yang sering kali terabaikan.
“Meski film ini memiliki latar setting lokal dengan unsur mistis dari budaya lokal dari desa dekat pegunungan, namun permasalahan dan solusi yang ditampilkan di film ini adalah dari para karakter yang tinggal di kota. Jadi berbagai dinamika selama pendakian itu juga akan membawa kedekatan ke penonton muda tentang ketidaktahuan mereka pada apa yang terjadi sebenarnya di gunung dan akibat fatalnya,” jelas Jose Poernomo .
Selain mengungkap unsur budaya, film Kuncen juga menyimpan sejumlah kisah menarik dari proses produksi. Azela Putri mengaku mengalami pengalaman menegangkan saat syuting, terutama ketika harus mengambil adegan di makam. Jose Poernomo bahkan memilih lokasi pemakaman asli untuk meningkatkan nuansa mencekam dalam pengambilan gambar. Azela juga menceritakan bahwa dirinya sempat hampir mengalami kesurupan di lokasi.
“Jadi ada salah satu pemeran kuntilanak yang saat di lokasi itu berteriak. Aku kira itu Vonzy yang lagi ambil adegan. Teriakannya itu nonstop. Aku akhirnya lari pengen lihat seperti apa, eh tahunya ternyata ada yang kesurupan. Begitu teriakannya berhenti, tiba-tiba itu seperti mau berpindah ke aku. Jadi aku mengalami hampir mau kesurupan, itu rasanya ubun-ubunnya seperti mau ditarik,” ujar Azela Putri .
Davina Karamoy juga menuturkan pengalaman yang tak kalah menantang. Mengaku lebih menyukai pantai daripada gunung, Davina harus menjalani syuting dengan kostum yang terbuka di tengah udara dingin pegunungan. “Jadi saat syutingnya, aku harus pakai celana pendek dan semacam rompi sleeveless. Aku lumayan tersiksa di sana karena sangat kedinginan. Sementara teman-teman cast yang lain itu pakai double coat dan sweater. Jadi tiap cut adegan itu aku selalu minta selimut karena dingin banget,” ungkap Davina Karamoy .
Film Kuncen diharapkan dapat menghadirkan warna baru dalam genre horor Indonesia. Dengan menggabungkan unsur budaya, spiritualitas lokal, dan dinamika karakter yang relevan dengan generasi muda, film ini tidak hanya menampilkan teror semata, tetapi juga pesan moral mengenai pentingnya menghormati adat dan alam. Masyarakat dapat mengikuti perkembangan terbaru film ini melalui akun Instagram resmi @hersproduction. Kuncen akan tayang secara serentak mulai 6 November 2025 di jaringan bioskop seluruh Indonesia.













