Indeks
News  

Film BELIEVE: Menguak Luka, Mimpi, dan Keberanian di Tengah Dentuman Perang

tuturpedia.com – Dunia perfilman Indonesia kembali menghadirkan karya monumental yang siap menggugah emosi dan semangat penonton. Film BELIEVE – Takdir, Mimpi, Keberanian secara resmi meluncurkan trailer dan poster perdananya dalam sebuah acara eksklusif yang berlangsung di CGV FX Sudirman, Jakarta.

Dalam acara tersebut, hadir para sineas utama di balik layar dan para pemeran penting film ini. Sutradara Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, produser Celerina Judisari, serta para pemeran utama seperti Ajil Ditto (Agus), Adinda Thomas (Evi), dan Maudy Koesnaedi (Mertua Agus), turut memeriahkan peluncuran tersebut. Film ini juga dibintangi oleh Wafda Saifan, Marthino Lio, M. Iqbal Sulaiman, dan aktor cilik Muhammad Faqih Alaydrus.

Film ini merupakan debut dari rumah produksi Bahagia Tanpa Drama, dan diangkat dari kisah nyata yang tertuang dalam buku biografi Believe – Faith, Dream, and Courage. Dengan latar belakang peristiwa Operasi Seroja (1975), serta operasi militer di Timor Timur pada tahun 1995 dan 1999, Believe menjadi salah satu film laga berlatar perang paling ambisius yang pernah diproduksi di Indonesia.

Mengusung genre drama-laga, Believe menghadirkan gambaran perang yang sangat realistis. Detil teknis seperti jenis senjata, kostum militer, serta setting desa di Timor Timur pada era 1970-an digarap dengan riset mendalam. “Kami ingin memastikan penonton terbawa ke dalam suasana perang senyata mungkin, dari nyaringnya dentuman senjata hingga perihnya pengorbanan para pejuang kita,” ujar produser Celerina Judisari.

Namun, lebih dari sekadar pertempuran, film ini menyoroti sisi humanis dari perjuangan seorang pemuda. Believemenceritakan tentang Agus, seorang anak muda dari keluarga yang tidak utuh, yang tumbuh dengan luka batin dan pergolakan emosi. Ia harus melewati berbagai ujian kehidupan, dari kehilangan sosok ibu, pemberontakan masa remaja, hingga akhirnya menghadapi kenyataan pahit dalam kehidupan militer.

Agus (Ajil Ditto) dibesarkan dalam bayang-bayang ayahnya, Sersan Kepala Dedi (Wafda Saifan), seorang prajurit yang ikut dalam Operasi Seroja. Dedikasi sang ayah kepada negara justru mengorbankan kehidupan keluarganya. Sang ibu pun pergi, meninggalkan Agus kecil dalam kesepian dan kemarahan.

Tumbuh di era 1980-an, Agus menjadi remaja yang sering terlibat dalam perkelahian dan kehilangan arah. Namun ketika sang ayah meninggal dunia, Agus mulai menemukan sisi lain dari pria yang dulu ia anggap dingin dan keras. Kisah-kisah keberanian ayahnya di medan perang menginspirasi Agus untuk mengikuti jejaknya menjadi seorang prajurit.

Perjalanan Agus menuju medan laga penuh rintangan. Ia menghadapi penolakan, kegagalan, dan bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui. Di tengah konflik dan dilema batin, ia dipertemukan dengan Miro (Marthino Lio), pemimpin separatis yang pernah menjadi musuh ayahnya. Dalam ketegangan perang dan konflik pribadi, Agus diuji untuk memahami arti sejati dari keberanian, pengorbanan, dan kemanusiaan.

Di medan perang, tidak semua pertarungan dapat dimenangkan dengan senjata. Pertarungan terbesar Agus justru terjadi di dalam dirinya sendiri: bisakah ia menemukan kedamaian dan tujuan hidup, atau justru kehilangan segalanya?

Peluncuran trailer dan poster resmi Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian menjadi pembuka antusiasme publik terhadap film yang disebut sebagai “film laga berlatar perang paling nyata di Indonesia.” Visual yang kuat, adegan pertempuran yang mendebarkan, dan cerita penuh makna membuat film ini layak dinanti.

Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian akan mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 24 Juli 2025. Ikuti informasi dan perkembangan film ini melalui media sosial resmi Bahagia Tanpa Drama (@bahagiatanpadrama) dan bersiaplah untuk menyaksikan salah satu film paling menggetarkan tahun ini.

Exit mobile version